News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Kunci Utama Singkirkan Praveen/Melati di Olimpiade 2021, Zheng/Huang Bermodal Kesalahan Lawannya

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulu tangkis Indonesia Praveen Jordan dan Indonesia Melati Daeva Oktavianti melakukan tos lima besar dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda campuran mereka melawan Mathias Christiansen dari Denmark dan Alexandra Boje dari Denmark selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 25 Juli 2021.

Kemenangan di Perempat Final Olimpiade Tokyo 2021 ini adalah pertandingan kesepuluh bagi keduanya.

Praveen/Melati pun menambah rekor kekalahan mereka menjadi 8 kali dari pasangan ganda campuran China nomor 1 dunia.

“Ketika kami memimpin 14-6, Jordan melakukan servis untuk mendapatkan beberapa poin berturut-turut. Ini adalah salah satu kesulitan yang kami persiapkan.

"Saat itu kami tidak panik dan mencoba memobilisasi diri lebih baik untuk berjuang. setiap poin," terang Huang.

“Kami telah mengantisipasi keunggulan mereka dengan servis Jordan, jadi ketika mereka mengejar kami, kami masih memiliki keyakinan bahwa kami bisa mengambil alih permainan,” tandas Zheng.

Nova Widianto (PBSI)

Sementara itu, Nova Widianto selau pelatih ganda campuran Indonesia angkat bicara mengenai kegagalan anak asuhnya.

Menurutnya, Praveen/Melati sudah memberikan penampilan terbaiknya yang terkenal ngotot di dalam lapangan.

Permainan ngotot Praveen/Melati lebih terlihat saat meladeni Zhang/Huang dibanding pada babak fase grup sebelumnya.

"Kalau dari segi permainan dan gregetnya sudah bagus dibanding di fase grup lalu, sampai terakhir mereka juga tidak menyerah," ucap Nova Widianto, pelatih yang mendampingi.

"Tapi kita harus akui lawan hari ini main lebih bagus, kita kalah cepat terutama di permainan depan," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa hasil ini merupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih.

Ini bertujuan agar anak asuhnya tidak terlalu mendapat tekanan mengingat masih ada turnamen berikutnya yang kemungkinan mulai digelar pasca berhenti akibat pandemi.

"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini. Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang.

"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," ujar Nova dikutip dari laman Badmintonindonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini