Tensi pertandingan berlangsung cepat, Ahsan sempat melakukan dua pengembalian yang kurang sempurna untuk memberikan poin wakil Taipei.
Tetapi kemudia dia membalas dengan dua smash keras yang tak mampu diatasi dengan baik oleh Lee/Wang.
The Daddies unggul 5-3.
Lee/Wang sempat menyamakan kedudukan menjadi 5-5, tetapi lagi-lagi, Ahsan menjadi momok baki unggulan 3 dunia itu, smashnya tak mampu diantisipasi dengan baik.
Lee/Wang bukan tanpa perlawanan, mereka memancing The Daddies untuk terus memberikan tekanan, bahkan coach Naga Api di tepi lapangan sempat mengutarakan, "Pelan-pelan dulu."
Bahkan The Daddies harus tertinggal 11-8 dari Lee/Wang pada interval pertama.
"Temponya kita mainkan, gausah terlalu terburu-buru, kita harus sabar," pesan Herry IP dijeda interval pertama untuk The Daddies.
Baca juga: Fakta Menarik Anthony Ginting vs Antonsen Olimpiade 2021: Ambisi Bayangan Axelsen Putus Tren Negatif
Setelah itu, pasangan Taipei mendominasi permainan, Lee bahkan melepaskan smash keras yang mengenai Hendra.
Hendra juga sempat melakukan kesalahan saat pengembalian bola. The Daddies tertinggal 15-8.
Dominasi Lee/Wang terus berlanjut, mereka tampak leluasa memberi tekanan kepada The Daddies.
Hingga pada akhirnya, Lee/Wang menyudahi set pertama dengan perolehan 21-11 dalam waktu 13 menit.
Pada awal set kedua, karakter permainan China Taipei masih sama dengan sebelumnya, mereka berani menekan dengan bola-bola tengah dan cepat.
Bahkan Ahsan/Hendra terbawa permainan cepat mereka hingga tertinggal 5-3. Smash Lee juga sulit dikembalikan karena terlalu keras dan tajam.
Baik Ahsan atau Hendra, ini mungkin bukan penampilan terbaik mereka, kesalahan-kesalahan yang kerap tampak dalam penembalian bola dan penempatan bola di area lawan yang mudah terbaca.