TRIBUNNEWS.COM -- GANDA putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama asal Indonesia yang lolos semifinal olimpiade.
Mereka menang atas lawannya Du Yue/Li Yin Hui dari China dengan skor 21-15, 20-22, dan 21-17 pada babak perempat final Olimpiade, Kamis (29/7).
"Sejarah bagi Indonesia! Greys Polii/ Apriyani Rahayu menjadi ganda putri pertama dari Indonesia yang bermain di babak semifinal Olimpiade," tulis akun Twitter BadmintonTalk.
"Rekor 7 Olimpiade, Pecah hari ini. Ayo dapatkan medaliĀ Greys dan Apri!" tulisnya lagi.
Baca juga: Fakta Unik Ganda Putra Olimpiade - Peluang Ahsan/Hendra Sambung Kembali Rantai Dominasi Indonesia
"Kebanggaan bangsa. Indonesia akhirnya memiliki pasangan ganda putri di semifinal bulu tangkis Olimpiade. GreysPolii dan Apriyani Rahayu" tulis akun Twitter BWF.
Greysia/Apri menang atas lawannya Du Yue/Li Yin Hui dari China di babak perempat final. Ini merupakan tonggak baru bagi Indonesia di sektor ganda putri di ajang Olimpiade.
Pertandingan berlangsung selama tiga set. Indonesia unggul 2-1 atas ganda China tersebut. Set pertama, Gresyia/Apri menang dengan skor 21-15. Set Kedua berlangsung ketat. Akhirnya pada set kedua ini berakhir dengan skor 22-20 untuk kemenangan ganda China. Greysia/Apri kembali memenangkan pertandingan set ketiga dengan skor 21-17.
Baca juga: Ahsan/Hendra Tampil Lebih Tenang kata Herry IP
Pertandingan ini berlangsung selama 100 menit. Set pertama 25 menit, set kedua, 40 menit, dan set ketiga 32 menit.
Pertandingan ini menghabiskan 37 shuttelcock. Sebanyak 19 kok dipakai pada set pertama, 16 kok pada set kedua, dan 11 kok pada set ketiga.
Pencapaian Greysia/Apri ini merupakan pencapaian besar di sektor ganda putri. Berbeda dengan sektor-sektor lainnya, di sektor ini biasanya Indonesia meraih hasil kurang bagus di ajang olimpiade.
Baca juga: Hasil Bulutangkis: The Daddies ke Semifinal Olimpiade Tokyo, Mohammad Ahsan Pecah Telur
Di Olimpiade Rio 2016, saat Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, mereka sampai babak perempat final.
Hasil lebih buruk pada olimpiade London 2012. Di mana tidak ada satu pun wakil Indonesia yang tembus babak perempat final. Selain faktor teknis, ada Kontroversi juga yang sempat terjadi pada saat itu.
Kompetisi menjadi kontroversi selama babak penyisihan grup ketika delapan pemain (dua pasangan dari Korea Selatan dan satu pasangan masing-masing dari China dan Indonesia) dikeluarkan dari turnamen oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia setelah dinyatakan bersalah karena tidak menggunakan upaya terbaik saat bermain untuk kalah dalam pertandingan untuk memanipulasi undian untuk babak sistem gugur.
Dalam satu pertandingan, kedua tim melakukan serangkaian kesalahan dasar, dan dalam satu pertandingan reli maksimum hanya empat tembakan.