TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Yuta Watanabe/Arisa Higashino meraih medali perunggu ganda campuran bulutangkis Olimpiade 2021 tak lepas dari perjalanan panjang.
Jauh sebelum Olimpiade berlangsung, Yuta Watanabe bertekad untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, baik dengan pasangannya di sektor ganda campuran bersama Arisa, maupun dengan Hiroyuki Endo di sektor ganda putra.
Namun langkah tersebut belum tercapai pada Olimpiade Tokyo 2021, hingga akhirnya meraih medali perunggu bersama Arisa Higashino.
Baca juga: Sebelum Meraih Medali Perunggu dengan Arisa, Watanabe Sempat Ingin Melarikan Diri dari Olimpiade
"Sejujurnya saya senang, dan saya pikir itu hasil dari kami berdua main tanpa menyerah sampai akhir," buka Watanabe, dikutip dari Badminton Spirit.
Tetapi, keberhasilan ini juga ada andil dari rekannya, Hiroyuki Endo.
Sebelum laga hari ini berlangsung, Endo sempat memberi wejangan kepada Watanabe agar melupakan kekalahan dan lakukan yang terbaik pada laga selanjutnya (perebutan medali perunggu dengan Arisa)
"Beralih dan lakukan yang terbaik," beber Watanabe dari yang dikatakan Endo.
Kalimat itu memicu semangatnya untuk berjuang hingga titik akhir, mempersembahkan medali pertama Jepang di Olimpiade dari bulutangkis.
"Jadi, saya pikir itu adalah medali perunggu yang dimenangkan oleh tiga orang," tutur Watanabe yang menyertakan nama Hiroyuki Endo.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Yuta/Arisa Dapatkan Perunggu, Tonggak Sejarah Baru Jepang
Jalan Yuta Watanabe/ Arisa Higashino
Bagi Watanabe, sulit rasanya terhempas di babak perempat final dan semifinal dari dua sektor bulutangkis Olimpiade 2021 dalam keikutsertaannya.
Berbagai harapan yang berada di pundaknya seakan runtuh. Bahkan dia berniat untuk melarikan diri dari pertandingan Olimpiade 2021 setelah itu.
Bagaimana tidak, Watanabe meraih dua kekalahan itu (ganda putra dan ganda campuran) dalam satu hari.
"Sangat sulit dan menyakitkan. Saya hampir hancur oleh berbagai harapan dan tekanan. Sampai saya datang ke venue hari ini, saya memiliki banyak perasaan bahwa saya ingin melarikan diri dan tidak ingin memainkan pertandingan," jawabnya.