Waktu tersebut tercatat sebagai pertandingan terlama dalam cabang olahraga badminton Olimpiade 2021.
Dan kemenangan atas China tersebut merupakan kemenangan pertama ganda putri Indonesia sejak 1996 Atalanta.
Jelang Lawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China)
Pada partai final nanti, Greys/Apri akan menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Dalam catatan 9 pertemuan terakhir keduanya, Chen/Jia lebih banyak meraih 6 kemenangan. Sedangkan Greysia/Apriyani baru 3 kali.
Awal pertemuan Greysia/Apriyani dengan Chen/Jia terjadi di Prancis Open 2017 lalu.
Saat itu, Greysia/Apriyani sukses mengalahkan Chen/Jia lewat straight game.
Namun dua pertarungan berikutnya di Hongkong Open 2017 dan Thomas Uber Cup 2018, Chen/Jia berhasil membalaskan dendamnya.
Pada Hongkong Open 2017 wakil Indonesia ini menyerah 21-14 16-21 15-21 dan di Thomas Uber Cup 2018.
Baca juga: Tak Percaya Bisa Lolos ke Final Olimpiade Tokyo, Greysia Polii: Ini Bonus dari Tuhan
Dalam pertarungan keempat, Greysia/Apriyani berhasil kembali menang dari Chen/Jia di BWF World Championships 2018.
Sayangnya Greysia/Apriyani kembali takluk di tiga turnamen BWF World Tour Finals 2018, All England 2019 dan Australia Open 2019.
Setelah tiga kekalahan beruntun, Greysia/Apriyani comeback gantian menang di BWF World Championship 2019.
Untuk pertemuan terakhir di BWF World Tour Finals 2019.
Meskipun kalah dari head to head, Greys/Apri tak gentar, mereka akan berusah semaksimal dan sebaik mungkin untuk bisa mempersembahkan medali emas pertama Olimpiade Tokyo 2021 untuk Indonesia.