Dengan penguasaan diri ini pula, Ranomi tidak harus hancur berkeping saat ia gagal total mendapatkan medali pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. Pada kejuaraan Eropa 2017 di Kopenhagen, Denmark, Ranomi masih mampu menjadi juara di nomor 50 meter gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya bebas. Ia hanya kalah 0.01 detik di belakang juara asal Swedia, Sarah Sjostrom.
"Lebih dari itu, saya menemukan tujuan hidup dan semua yang saya lakukan adalah menolong orang banyak," kata Ranomi.
Karena itulah, ia menerima tawaran kepadanya untuk berbagi pengalamannya untuk menginspirasi anak muda seluruh dunia.
Bahkan, bila saat nanti kariernya berakhir usai Olimpiade 2020, Ranomi sudah tahu apa yang akan dilakukannya.
"Saya tidak ingin sekolah lagi, tetapi tidak juga ingin menjadi pelatih renang. Saya akan fokus pada kegiatan menolong banyak orang, termasuk di Indonesia nantinya."
Di jakarta, Ranomi bercerita lagi soal sulitnya menyandang nama berbau Jawa di lingkungan masyarakat Belanda, bahkan ketika nama Kromowidjojo sudah tercatat sebagai seorang dengan prestasi dunia.
"Sejak kecil, di sekolah atau di tempat lainnya, orang selalu kesulitan untuk membaca K-Romo-Wi-djo-jo. Bahkan pada beberapa lomba, ketika akan pengumuman pemenang masih ada juga yang bertanya kepada saya, bagaimana cara membaca nama ini?"
Biodata Ranomi Kromowidjojo
Nama Lengkap: Ranomi Kromowidjojo
Profesi: Atlet renang
Tempat Lahir: Sauwerd, Belanda
Tanggal Lahir: Senin, 20 Agustus 1990
Zodiak: Leo
Warga Negara: Belanda
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Profil Ranomi Kromowidjojo, Perenang Belanda Berdarah Jawa Raih 3 Emas dan 1 Perak Olimpiade