Satu di antara contohnya adalah aksi defense Apriani Rahayu yang berhasil mengembalikan smash Jia Yifan walau berada di bawah kaki.
Baca juga: Tak Sangka Greysia/Apriyani Bisa Raih Emas, Ketua PB Jaya Raya Soroti Perbedaan Mencolok Apriyani
Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoena menyebut Apriyani bermain tanpa kenal lelah sehingga bisa menutupi kekurangan Greysia dan Greysia pun bisa fokus dengan permainannya.
“Jadi perbedaan yang saya lihat itu memang benar ada di komunikasi, dan yang paling mencolok itu menurut penilaian saya itu ada di Apriyani. Dia maju pesat. Dalam arti tidak mati-mati sendiri, biasanya kan suka mati sendiri, mimik wajahnya tadi juga terlihat bersemangat,” kata Imelda.
“Kemudian daya tahan tubuhnya itu kuat banget, lompat-lompat terus, itu dia kuat banget. Kalau sudah gitu kan Greysia tidak lagi mikirin Apri, dia jadi bisa fokus untuk permainan sendiri. Imbasnya rotasinya jadi bagus,” katanya.
Baca juga: Bakal Diguyur Hadiah, Greysia Polii ke Erick Tohir: Pak Erick Masih Ingat 2012? Ini Hadiah Gantinya
Greysia Polii Remas Shuttlecock
Salah satu aksi yang juga mengundang perhatian berasal dari Greysia Polii yang meremas shuttlecock.
Aksi ini terjadi di gim pertama, ketika pasangan Greysia/Apriani unggul 19-14.
Ketika itu, pasangan China memenangi 3 poin berturut-turut hingga mendekati skor Indonesia menjadi 19-17.
Greysia Polii meminta untuk pergantian shuttlecock, namun ditolak oleh pasangan China.
Baca juga: Presiden Joko Widodo: Selamat dan Terima kasih, Greysia/Apriyani!
Wasit menyetujui pasangan China untuk tak mengganti shuttlecock.
Akan tetapi Greysia Polii bersikukuh ingin mengganti shuttlecock.
Wasit pada akhirnya menyetujui permintaan Polii untuk mengganti shuttlecock setelah melihat keadaannya.
Meski begitu, wasit menilai Greysia Polii meremas shuttlecock dengan sengaja.
Sehingga ia memberikan peringatan kepada Polii akan memberikan kartu kuning bila melakukannya lagi.