TRIBUNNEWS.COM - Indonesia sukses membuat sejarah di cabang olahraga bulutangkis Olimpiade 2021, di mana ganda putri untuk pertama kalinya sejak 1992 meraih medali emas.
Mereka adalah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, yang mengalahkan wakil China di partai final Chen Qhing Chen/Jia Yi Fan dua set langsung, 21-19 dan 21-15.
Selain Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sukses meraih medali emas, ternyata sosok di belakang pemain, yakni pelatih sangatlah krusial.
Satu di antaranya adalah pelatih Kevin Cordon, tunggal putra Guatemala yang sukses memberikan kejutan di Olimpiade 2021 dengan menembus babak semifinal.
Sosok itu adalah Muamar Qadafi, pelatih asal Indonesia yang berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Sorotan Olimpiade 2021 - Gegara Kecepatan Anthony Ginting, Skenario Indah Kevin Cordon Bubar Jalan
Bagi Qadafi, Guatemala bukanlah negara asing karena ini merupakan periode kepelatihannya yang kedua di Guatemala.
"Periode pertama dari 2009 hingga 2010. Periode kedua 2017 hingga sekarang," kata Muamar Qadafi dikutip dari Badminton Asia.
Anak asuhnya, Kevin Cordon mampu menyita dunia saat tampil di Olimpiade 2021.
Di babak fase grup, Kevin Cordon mengalahkan Lino Munoz dua set langsung.
Kemudian mengalahkan unggulan 9 dunia asal Hong Kong, Ka Long Angus Ng.
Kejutan ternyata tidak sampai di situ.
Kevin berhasil mengalahkan Hee Heo Kwang, pebulu tangkis asal Korea yang mengalahkan unggulan satu dunia, Kento Momota.
Namun sayang, ambisinya untuk mencapai level tertinggi yakni final kandas di tangan Viktor Axelsen, dan ketika perebutan medali perunggu, dia kalah dari Anthony Sinisuka Ginting.
Tetapi capaian tersebut merupakan yang tertingg bagi pebulu tangkis asal Guatemala dan Amerika Latin.
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade 2021 - Kalahkan Kevin Cordon, Anthony Ginting Raih Medali Perunggu