TRIBUNNEWS.COM - Berbicara tentang sosok Taufik Hidayat, ia dikenal sebagai salah satu legenda bulutangkis paling sukses dalam sejarah Indonesia.
Bagaimana tidak, kegemilangan performa Taufik Hidayat pada masanya membuat Indonesia sangat disegani di sektor tunggal putra.
Berbagai gelar juara bergengsi yang telah diraih Taufik Hidayat menjadi bukti keganasan performanya kala masih aktif bermain.
Raihan medali emas Olimpiade Athena (2004) dan Kejuaraan Dunia (2005) menjadi dua gelar juara paling berkesan bagi Taufik Hidayat dalam kariernya.
Baca juga: Wejangan Sang Ayah untuk Ginting Usai Menangi Medali Perunggu Olimpiade Tokyo
Baca juga: Minus Ginting dan Jojo, Indonesia Kirim 21 Pebulu Tangkis ke Korea Open 2021
Total sudah ada 27 gelar juara yang berhasil dimenangkan oleh Taufik Hidayat sepanjang kariernya sebagai pebulutangkis.
Catatan itu sudah membuktikan bahwa Taufik Hidayat layak disebut salah satu legenda bulutangkis terbaik Indonesia pada masanya.
Terlepas dari hal tersebut ada dua kesan yang diyakini akan terkenang jika menyebut nama Taufik Hidayat.
Baca juga: Sorotan Olimpiade 2021 - Gegara Kecepatan Anthony Ginting, Skenario Indah Kevin Cordon Bubar Jalan
Baca juga: Sosok Muamar Qadafi, Pelatih Kevin Cordon Asal Solo, Indonesia yang Mentas di Amerika Latin
Pertama, Taufik Hidayat dikenal sebagai pemilik backhand smash yang paling mematikan ketika masih aktif bermain di atas lapangan.
Melalui teknik backhand, seorang pebulu tangkis sebenarnya akan sulit untuk melakukan pukulan kencang.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Taufik Hidayat yang justru mampu melepaksan pukulan kencang lewat backhand smash.
Bahkan, Taufik Hidayat hingga kini masih tercatat sebagai pemegang rekor backhand smash tercepat dalam pertandingan bulu tangkis.
Pria berusia 39 tahun asal Bandung tersebut pernah menorehkan pukulan mencapai 206 km/jam.
Baca juga: Kisah Perjuangan Greysia Polii di Bulutangkis, Tubuh Paling Kecil Tapi Paling Rajin Latihan Sendiri
Kesan kedua yang ada dalam diri Taufik Hidayat tak lain soal kegemilangannya dalam meraih sukses pada masa silam.
Taufik Hidayat tampaknya akan selalu menjadi perbincangan ketika menyinggung soal usia termuda pebulutangkis yang berhasil menduduki peringkat satu dunia.