News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2021

Sebut Jonatan Christie Under Perform di Olimpiade 2021, Joko Suprianto: Gaya dan Polanya Hilang

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jonatan Christie dari Indonesia memukul ke Loh Kean Yew Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pebulutangkis Joko Suprianto menyoroti penampilan Jonatan Christie saat kalah dari wakil China, Shi Yu Qi, di babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2021, Kamis (29/7/2021).

Joko menilai, Jojo (sapaan akrab Jonatan Christie) yang merupakan pebulutangkis kelas dunia, tak menunjukkan performanya saat melawan Shi.

Ia menyinggung prestasi Jojo di Asian Games 2018 lalu yang sukses meraih medali emas.

Kala itu, Jojo berhasil menaklukkan Chou Tien Chen, wakil asal Taipei, dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15.

"Jonatan itu pemain kelas dunia. Dia punya prestasi bagus di Asian Games (2018) dan beberapa turnamen," ujar Joko saat berbincang dengan Tribunnews via telepon, Rabu (4/8/2021).

Reaksi Jonatan Christie dari Indonesia menyusul kemenangannya atas Loh Kean Yew dari Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Baca juga: Atlet Ganda Putri China yang Dijuluki Dora Ini Sempat Mengutuk saat Tanding Lawan Korea Selatan

Baca juga: Cetak Sejarah Baru, Greysia/Apri Ganda Putri Indonesia Pertama yang Raih Emas di Badminton Olimpiade

"Tapi kemarin kita lihat Jonatan itu under perform, sampai bingung juga saya melihatnya."

"Kok seperti ini ya permainannya? Kok tidak menunjukkan pola main yang sebenarnya dari Jonathan?" imbuhnya.

Tak hanya itu, Joko juga menilai daya dan pola permainan Jojo saat Olimpiade 2021 tak terlihat.

Bahkan, menurut Joko, kelas Jojo dan Shi di lapangan saat babak 16 besar Olimpiade 2021 seolah tak sepadan.

Padahal secara peringkat dunia, Jojo dan Shi tak terpaut jauh.

Dikutip dari situs BWF, Jojo saat ini berada di urutan ketujuh, sementara Shi di nomor 10.

"Gaya dan pola permainan Jojo kemarin itu hilang. Kalau permainan hilang artinya kita juga tidak melihat kepercayaan diri dia di lapangan," ungkapnya.

"Kemarin itu lawan Shi Yu Qi itu seolah kelas Jonathan beda jauh, padahal tidak," tambahnya.

Karena itu, kata Joko, banyak yang harus dievaluasi dari Jojo terkait performanya di lapangan.

Menurut Joko, performa Jojo sejak Asian Games 2018 cenderung menurun.

Tunggal Putra Tiongkok, Shi Yu Qi (instagram/ shiyuqi_official)

Baca juga: Profil Heo Kwang Hee yang Kalahkan Atlet Badminton Nomor 1 Dunia, Kento Momota, di Olimpiade 2020

Baca juga: Profil Chen Long yang Kalahkan Ginting di Semifinal Olimpiade 2021, Idolakan Taufik Hidayat

"Kalau melihat penampilan secara keseluruhan, menurut saya cukup banyak yang harus dievaluasi," katanya, dilansir Tribunnews.

"Jonatan sendiri setelah penampilan baik dia di Asian Games 2018, penampilannya sekarang ini justru terus menurun."

"Baik itu di simulasi, di kejuaraan kemarin di Thailand, tidak menunjukkan bahwa dia itu naik (performanya)."

"Hal itu patut kita pertanyakan, kenapa seperti itu," bebernya.

Jojo dan Ginting Harus Punya Komitmen Kuat

Anthony Sinisuka Ginting (tengah) dari Indonesia merayakan dengan seorang pelatih setelah mengalahkan pemain Guatemala Kevin Cordon dalam pertandingan perebutan medali perunggu tunggal putra bulu tangkis selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Foto oleh Pedro PARDO / AFP) (AFP/PEDRO PARDO)

Tak hanya mengomentari penampilan Jonatan Christie, Joko Suprianto juga memberi pesan pada atlet tunggal putra unggulan Indonesia, Jojo dan Anthony Sinisuka Ginting.

Mengutip Tribunnews, Joko mengingatkan, penting bagi Jojo dan Ginting memiliki komitmen kuat untuk menjadi pemain besar dunia.

Ia yakin, jika Jojo dan Ginting berkomitmen kuat, keduanya memiliki peluang besar meraih emas di Olimpiade 2024 mendatang.

"Kalau komitmen itu ada di Ginting sama Jojo, saya yakin bahwa mereka nanti di 2024 di Paris, akan berpeluang besar untuk menang," ujarnya, Rabu (4/8/2021).

Meski begitu, Joko menekankan, komitmen itu harus dibarengi keinginan besar, latihan gigih, disiplin, dan berkelanjutan.

Baca juga: Profil Lee/Wang yang Kalahkan The Daddies di Olimpiade 2021, Ternyata Idolakan Ahsan/Hendra

Baca juga: Atlet Putri Korea Dihujat karena Berambut Pendek, Padahal Raih 3 Medali Emas di Olimpiade 2021

Tak hanya itu, ia mengatakan Jojo dan Ginting harus benar-benar fokus pada bulu tangkis.

"Mereka juga harus fokus, tidak memikirkan hal-hal lain yang di luar bulu tangkis. Itu juga penting, komitmen itu harus mereka jaga benar. Harus fokus benar," katanya.

"Memang harus punya semangat juang, komitmen untuk menjadi pemain besar. Artinya menjadi juara olimpiade atau juara dunia."

"Kemungkinan kalau motivasi ini besar, Jojo dan Ginting, saya yakin akan mampu mengangkat tunggal putra Indonesia lagi," tandasnya.

Profil Singkat Joko Suprianto

Joko Suprianto (wartakotalive)

Joko Suprianto adalah legenda bulu tangkis Indonesia.

Dilansir Wikipedia, Joko lahir di Surakarta pada 6 Oktober 1966.

Ia merupakan atlet profesional di era 1990 hingga 2002.

Selama berkarier, Joko tercatat memiliki banyak prestasi.

Dirangkum dari Wikipedia, Kompas.com, dan BWF, inilah deretan prestasi Joko:

Baca juga: Joko Suprianto: Anthony Ginting Didikte Chen Long Sampai Jatuh Bangun di Semifinal Olimpiade

Baca juga: Tenaga Dikuras Lawan Antonsen, Faktor yang Bikin Anthony Ginting Kalah di Semifinal Olimpiade 

- Juara Kejuaraan Dunia IBF (1993);

- Menang Piala Thomas (1994, 1996, 1998, dan 2000);

- Perempat final Olimpiade Atlanta (1996);

- Final Thailand Open (1994);

- Final Hiroshima Asian Games (1994);

- Final Asian Games (1994);

- Final Indonesia Open (1994);

- Juara Malaysia Open (1994);

- Juara SEA Games (1995);

- Juara German Open (1995);

- Juara Singapore Open (1995);

- Final Indonesian Open (1995);

- Final Japan Open (1995);

- Final Thailand Open (1996);

- Juara US Open (1996);

- Juara Indonesian Open (1996);

- Juara Japan Open (1996).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Lusius Genik, Kompas.com/Kevin Topan Kristianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini