TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim voli putri kontingen Amerika Serikat (AS) menjadi penentu gelar juara setelah berhasil meraih emas.
Sebelum final voli putri digelar, Amerika Serikat sudah ada di puncak klasemen, sama-sama memiliki 38 emas, namun unggul jumlah perak atas China.
Hal itu terjadi setelah tim basket putri dan atlet balap sepeda, Jennifer Valente memenangkan medali emas di hari Minggu (8/8/2021).
Dalam duel final putri, Amerika Serikat menghadapi Brasil.
Pada duel lawan Brasil ini Amerika Serikat tampil gemilang dan mampu menyudahi perlawanan Brasil tiga set langsung, 25-21, 25-20, 25-14.
Tambahan satu emas dari tim voli putri membuat Amerika Serikat mengoleksi 39 emas, 40 perak, dan 33 perunggu.
China yang sudah dipastikan gagal jadi juara umum pada akhirnya juga gagal menambah emas dari cabang olahraga tinju.
Li Qian kalah dari Lauren Price di kelas menengah putri.
China pun harus puas berada di posisi kedua dengan koleksi 88 medali dengan rincian 38 emas, 32 medali perak, dan 18 perunggu.
Sejak penyelenggaraan Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016, hingga Olimpiade Tokyo 2020, Amerika Serikat selalu meraih juara umum.
Tuan rumah Jepang menduduki peringkat ketiga dengan torehan 27 medali emas, 14 medali perak, dan 17 perunggu.
Ini menjadi peringkat terbaik Jepang dalam tiga gelaran olimpiade terakhir.
Pada posisi empat, ada Britania Raya dengan koleksi 22 emas, 21 perak dan 22 perunggu.
Britania Raya diikuti Komite Olimpiade Rusia (ROC) yang mendapatkan 20 emas, 28 perak, dan 23 perunggu.
Sementara itu, Indonesia telah menutup ajang empat tahunan ini di posisi ke-55 dengan total 5 medali. Indonesia meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Lima medali tersebut didapatkan dari cabor bulutangkis dan angkat besi.
Emas didapatkan di nomor ganda putri atas nama Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra meraih perunggu.
Baca juga: Upacara Penutupan Olimpiade Jepang Diwarnai Unjuk Rasa Damai di Luar Stadion Nasional
Koleksi perak satu-satunya Indonesia disumbangkan oleh Eko Yuli Irawan dari angkat besi.
Lalu, dua perunggu lain diraih junior Eko Yuli, yaitu Rahmat Erwin Abdullah dan Windy Cantika Aisah.
Capaian medali itu merupakan yang terbaik bagi Indonesia selama tiga gelaran Olimpiade berturut-turut.
Indonesia diharapkan bisa meraih hasil lebih baik lagi di Olimpiade Paris 2024.
Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditutup setelah digelar dari akhir bulan Juli.
Penutupan dihadiri oleh atlet yang belum kembali ke negaranya, dan diisi pesta kembang api.
Sebanyak 205 negara peserta masuk dan mengelilingi panggung tengah. Dipimpin oleh bendera Jepang selaku tuan rumah dan Yunani selaku negara pendiri Olimpiade.
Upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 secara langsung dihadiri oleh Presiden Komite Olimpiade (IOC), Thomas Bach beserta pimpinan negara partisipan.
Dalam ucapannya Thomas Bach menyebut, Olimpiade Tokyo memberi harapan dan keyakinan bagi seluruh dunia apabila prosesi ajang olahraga multicabang terbesar sedunia telah sukses dijalani.
"Kami sekarang dapat mengatakan dengan yakin bahwa kami telah mengalami pun menjalani Olimpiade yang sangat sukses," kata Bach.
Bach menilai para atlet mampu melakukan tugas mereka dengan menjadikan momen pelik ini sebagai tempat untuk kembali berkumpul, dengan tujuan memberikan harapan serta kepercayaan.
"Tidak hanya kepada komunitas di Olimpiade berlangsung, tapi juga kepada seluruh dunia. Saya merasa bangga dengan para atlet," kata Bach.
Olimpiade Tokyo 2020 sempat mendapatkan protes agar segera dibatalkan mengingat pandemi covid-19 yang terjadi di hampir seluruh dunia.
Seruan penolakan terutama paling kencang berasal dari Jepang yang notabene bakal menjadi tuan rumah.
Masyarakat Jepang khawatir Olimpiade 2020 dapat memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Matahari Terbit.
Namun, perjuangan IOC yang didukung NOC setiap negara, berbuah manis.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 Punya Kesan Tersendiri, Begini kata Dirdja Wihardja
Ajang olahraga multicabang paling bergengsi itu sukses digelar di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus Corona yang tak kunjung mereda.
Hingga hari terakhir perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (8/8/2021), tercatat ada 430 orang terinfeksi Covid-19.
"Khusus pada hari ini, ada 26 tambahan kasus baru," kata pernyataan resmi penyelenggara, Tokyo 2020.
Perhitungan kasus Covid-19 berkenaan dengan Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada 1 Juli 2021.
Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada Jumat (23/7/2021) dan berakhir pada Minggu (8/8/2021).(Tribun Network/reuters/kyodonews/wly)