Vinales sendiri sudah menerangkan kejenuhannya menjadi bagian tim Yamaha.
Keputusan besar pun ia ambil pada MotoGP 2021, di mana musim ini adalah kebersamaan terakhirnya bersama tim berlogo garpu tala itu.
Vinales dirumorkan akan menjadi bagian dari Aprilia pada MotoGP 2022.
Prediksi manis yang berubah menjadi ironi bagi Vinales disadari benar oleh rider penguji Yamaha, Cal Crutchlow.
Ia bahkan menyebut kualitas dari Top Gun setara dengan Marc Marquez. Namun sayang, Vinales dapat diibaratkan bunga yang gagal mekar sempurna bareng Yamaha.
"Saya tahu bahwa apa yang dialami dengan Vinales sangatlah sulit," terang Crutchlow, dikutip dari laman Motorsport.
"Tapi itulah perasaannya, perasaannya dengan motor itulah masalahnya, bukan masalah yang saya yakini dari motor atau pabrikan atau tim."
Bahkan Crutchlow mengibaratkan, Vinales bisa menjuarai MotoGP dengan mata tertutup.
Namun kembali lagi, Vinales tak bisa menyelaraskan perasaannya dengan YZR-M1, adalah masalah utama mengapa sang rider tak bisa berkembang maksimal.
“Tetapi jika saya melihat Maverick Vinales, kecepatan dan bakatnya, sama bagusnya dengan Marc Marquez."
"Tidak ada yang lebih cepat darinya jika ia berhasil meneukan ritme balapannya, bahkan ia bisa memenagkan kejuaraan dunia dengan mata tertutup," terang mantan pembalap LCR Honda Idemitsu.
Kini, perselisihan Vinales dengan Yamaha kian memuncak. Skorsing yang diterima Top Gun berpotensi menyajikan drama-drama selanjutnya di internal tim pabrikan Jepang itu.
(Tribunnews.com/Giri)