TRIBUNNEWS.COM - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig membagikan kisah suksesnya dalam membantuk barisan rider yang memiliki semangat pejuang.
Alberto Puig menegaskan bahwa roda persaingan untuk perebutan gelar juara dunia MotoGP sangatlah keras.
Tak ada seorang pembalap yang bergantung kepada seseorang, bahkan rekan kepercayaannya sekalipun.
Oleh karena itu, Alberto Puig memandang adalah hal yang wajar jika seorang rider memiliki sifat egois.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Lengkap Jam Tayang Trans7 - Sikap Apatis Quartararo buat Kecewa Maverick Vinales
Baca juga: Deretan Rekor Bikin Kinclong Quartararo Kala Juara Dunia MotoGP 2021 - Pecahkan Statistik Lorenzo
Petuah ini selalu ditanamkan oleh Puig kepada rider-ridernya, termasuk Marc Marquez.
Sebagaimana yang diketahui, Repsol Honda memiliki capaian prestasi yang fantastis dalam satu dekade terakhir.
Tim pabrikan asal Jepang itu tampil dominan mengamankan tujuh gelar dari 10 maksimal yang dapat mereka raih.
Rinciannya adalah Casey Stoner satu kali dan sisa gelar juara dunia lainnya menjadi kepemilikan Marc Marquez.
Alberto Puig sadar bahwa untuk meraih hasil tersebut tak bisa instan dan hanya mengandalkan kekuatan motor maupun skill balap saja.
Namun prinsip yang jelas harus dimiliki oleh setiap pembalap.
"Balap MotoGP merupakan olahraga yang brutal. Ketika saya membantu pembalap seperti Pedrosa mapun Stoner, saya selalu mengingatkan akan pentingnya prinsip seorang pejuang," terang Puig, seperti yang dikutip dari laman Tuttomotoriweb.
"Diatas lintasan balap, seorang pembalap harus benar-benar egois. Mereka tak bisa menggantungkan hasil balapan kepada orang lain," tambahnya.
"Seorang rider harus egois, karena Anda tidak akan mengetahui sejauh mana seorang rider terbaik memiliki sisi kegoisannya."
Lebih lanjut, kiat sukses mengapa Repsol Honda memiliki prestasi yang mentereng dalam 10 tahun terakhir, Puig menanamkan sebuah pola pikir yang hebat.