TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Hary Susanto yang berhasil memberikan medali emas untuk Indonesia pada cabang olahraga (cabor) badminton di Paralimpiade Tokyo 2020.
Hary Susanto sukses meraih emas bersama pasangannya Leani Ratri Oktila yang turun di nomor ganda campuran.
Usia hanyalah deretan angka.
Ungkapan itulah yang menggambarkan sosok Hary Susanto, tetap eksis berprestasi meski usianya sudah terbilang tidak muda lagi.
Hary Susanto merupakan atlet para badminton yang berusia 46 tahun saat mewakili Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
Di usianya yang terbilang tua, Hary Susanto menunjukkan kegigihannya untuk berjuang meraih prestasi pada laga kejuaraan olahraga multi cabang bagi penyandang disabilitas.
Kepastian medali emas bagi Indonesia diraih tim Merah Putih usai menang dua gim langsung atas wakil Perancis, Lucas Mazur/Faustine Noel.
Hary Susanto/Leani Ratri Oktila memenangi pertandingan dalam durasi 34 menit dengan skor 23-21.
Baca juga: Profil Khalimatus Sadiyah, Peraih Medali Emas Pertama Bersama Leani di Paralimpiade Tokyo 2020
Lantas, siapakah sosok Hary Susanto?
Hary Susanto lahir di Majalengka pada 25 Januari 1975.
Awal mula Hary Susanto mengalami disabilitas, setelah terjadi kecelakaan saat membonceng temannya pada 1997.
Hary Susanto mengalami kecelakaan saat masih duduk di bangku kuliah.
Ia kehilangan kemampuan berjalan secara normal.
Karena kondisi tersebut Hary Susanto sempat putus asa.
Namun, Hary Susanto tetap bersemangat dan memilih fokus menggeluti cabang olahraga badminton yang sebelumnya menjadi hobi biasa untuk mengisi waktu.
Kerja keras dan keterampilan Hary dalam bermain mampu mengantarnya meraih banyak prestasi.
Berikut prestasi Hary Susanto sebagai atlet;
Prestasi Nasional;
- Tiga medali emas : Peparnas Kalimantan Timur 2008
- Dua emas dan satu perak : Peparnas Riau 2012
- Tigas emas : Perparnas Jawa Barat 2016
Prestasi Internasional;
- Tiga emas : Thailand 2007
- Tiga emas : Malaysia 2009
- Tiga emas : Indonesia 2011
- Tiga emas dan satu perunggu : Singapura 2015
- Tiga emas : Malaysia 2017
Kejuaraan Dunia BWF;
- Dua emas : Busan, Korea 2017
Turnamen BWF dan Internasional
- Satu emas dan perak : Pespic Games Malaysia 2006
- Dua emas : Indonesia Open 2013
- Satu emas, perak, dan perunggu : Indonesia Open 2014
- Satu emas dan perak : China Open 2016
- Satu emas : Thailand Open 2016
- Satu emas : Thailand Open 2017
- Dua emas :Dubai Open 2018
- Dua emas : Irlandia Open 2018
- Satu emas dan perak : Thailand Open 2018
- Satu emas : Turki Open 2019
- Satu emas : Dubai Open 2019
- Satu emas : Kanada Open 2019
- Satu emas dan perunggu : Swiss Open 2019
- Satu emas : Brasil Open 2020
- Satu perak : Dubai Parabadminton International 2021
(Tribunnews.com/Laura Hilmi)
Berita lainnya terkait Paralimpiade Tokyo 2020.