News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yansen Kamto: Misi Besar Kami Adalah Menimbulkan Antusiasme Olahraga Bola Basket di Kalimantan

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Bumi Borneo Basketball, Yansen Kamto.

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Bumi Kalimantan atau Borneo terkenal sebagai pulau yang kaya akan sumber daya.

Mulai sumber daya alam seperti hutan hujan tropis, minyak bumi, dan intan, hingga sumber daya manusianya.

Banyak tokoh besar yang merupakan putra asli Kalimantan, termasuk dalam dunia bola basket.

Kalimantan telah menghasilkan banyak pebasket andal. Mulai dari era Nano Sukarma, Ronny Gunawan, Rivaldo Tandra hingga pebasket yang saat ini aktif di Indonesian Basketball League (IBL) seperti Hardianus dan Abraham Wenas.

Akan tetapi, karena tak ada klub bola basket profesional di Kalimantan, mereka melanglangbuana pergi ke luar.

Atas dasar itulah, Bumi Borneo Basketball hadir. Klub asal Pontianak itu tengah mempersiapkan diri dalam rangka menuju IBL. Meski berstatus klub profesional, Bumi Borneo tetap mengedepankan pembibitan pemain muda asal Kalimantan agar klub tersebut memiliki kontinuitas dalam sepak terjangnya di kompetisi elite basket Tanah Air.

“Misi besar kami adalah menimbulkan antusiasme olahraga bola basket di Kalimantan, khususnya Pontianak, sehingga akan muncul talenta-talenta baru yang akan menjadi tulang punggung timnas basket Indonesia pada masa mendatang,” tutur Yansen Kamto, Presiden Bumi Borneo Basketball.

“Selama ini, klub bola basket identik dengan kota-kota besar di Pulau Jawa. Karena itulah, Bumi Borneo ingin menciptakan ekosistem basket di Kalimantan agar gairah olahraga ini kian menyebar karena banyak anak muda di Kalimantan yang cinta, antusias, dan punya talenta tetapi tidak tahu harus disalurkan ke mana,” ia melanjutkan.

Kehadiran Bumi Borneo disambut antusias oleh Rivaldo Tandra Pangesthio. Menurut pemain yang memutuskan pensiun dini dari basket tersebut, kehadiran Bumi Borneo bisa menjadi wadah bagi para pemain asal Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat, untuk bermain di level yang lebih tinggi.

“Pontianak (dan Kalbar secara keseluruhan) selama ini kekurangan wadah. Setelah SMA atau setelah kuliah, ya udah enggak main basket lagi,” kata Rivaldo Tandra.

“Dengan adanya Bumi Borneo, maka basket di Pontianak jadi ada jenjang. Ada klub asal Kalimantan Barat yang berpartisipasi dan ini bagus untuk perkembangan basket di Kalbar,” tuturnya.

Rivaldo pun berharap, kehadiran Bumi Borneo semakin membuat para orang tua di Pontianak mendukung anaknya bermain basket. Pasalnya, kehadiran klub profesional akan memberikan bukti kalau pemain basket merupakan salah satu profesi yang cukup menjanjikan. Ia pun meminta anak-anak di Kalbar semakin termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bermain basketnya.

“Selama ini anak daerah mungkin kesempatannya lebih sedikit. Jika nantinya Bumi Borneo dipastikan jadi salah satu peserta IBL, ya persiapkan diri baik-baik,” ucapnya.

Menghadapi musim baru, Bumi Borneo masih dalam tahap proses seleksi pemain. Sejumlah nama besar mengaku tertarik untuk bergabung dengan klub asal Kalimantan itu.

“Ketertarikan sejumlah pemain berpengalaman itu tentu semakin menerbitkan optimisme saya dalam menjalankan klub ini. Kemampuan dan pengalaman mereka, dipadukan dengan semangat putra asli Kalimantan, tentu akan menjadi kombinasi luar biasa,” kata Yansen Kamto.

Bumi Borneo akan fokus mencari bibit-bibit baru pemain basket dari Kalimantan. Mereka akan melakukan blusukan ke sejumlah sekolah dan klub amatir di Kalimantan untuk melakukan pencarian bakat.

"Kami ingin Bumi Borneo menjadi kebanggaan Kalimantan sehingga bisa menjadi wajah Kalimantan di pentas basket nasional," kata Yansen.

"Fokus utama kami saat ini adalah menerbitkan gairah basket di Kalimantan. Segala sesuatu ada prosesnya, termasuk dalam pembentukan tim ini. Saya orang yang percaya bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil," ujar sosok yang sudah membina sejumlah inkubasi bisnis startup itu.

Kisah Yansen Kamto yang seorang teknopreneur ini mirip dengan cerita Mark Cuban, pemilik klub NBA, Dallas Mavericks. Sosok yang masuk daftar 400 Orang Terkaya versi Forbes 2020 itu awalnya juga terlibat dalam sejumlah inkubasi bisnis startup hingga akhirnya terjun ke bisnis olahraga pada awal tahun 2000.

Cuban sukses menyulap Dallas Mavericks dari tim yang sulit meraih 40 persen kemenangan dalam 20 tahun terakhir kiprahnya di NBA, menjadi tim langganan lolos ke babak play-off.

Profesionalisme Cuban dalam mengelola klub basket itu berujung dengan gelar juara NBA tahun 2011.

Musim baru IBL rencananya akan dimulai pada Januari 2022. Kehadiran Bumi Borneo tentu akan semakin menyemarakkan kompetisi elite bola basket Tanah Air tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini