TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil dan prestasi Richard Mainaky, Pelatih Ganda Campuran Indonesia yang berhasil mendampingi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Richard Mainaky memutuskan pensiun setelah mengabdi selama 26 tahun sebagai pelatih sektor ganda campuran caang olahraga bulutangkis.
Usut punya usut, alasan pensiun Richard Mainaky adalah karena keluarga.
"Yang menjadi dasar utama itu keluarga ya, karena jujur selama 26 tahun itu, waktu untuk keluarga sangat terbatas sekali. Jadi kalau mau cerita selama ini saya jam lima pagi sudah harus berangkat ke pelatnas, pulang jam 6 sore," jelas Richard dalam pernyataan resmi PBSI pada Senin (13/9/2021).
"Kumpul sama keluarga paling Sabtu dan Minggu. Itu akhirnya yang membuat saya berkeinginan kuat untuk pensiun dari PBSI juga karena keluarga saya ingin pulang ke Manado. Jadi saya harus mengalah."
Lalu siapakah sosok Richard Mainaky?
Dikutip dari laman resmi PBSI, Richard Mainaky merupakan kepala pelatih sektor ganda campuran di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Richard Leonard Mainaky adalah nama lengkap pelatih ganda campuran tersebut.
Baca juga: Richard Mainaky Pensiun, Ungkap Alasan hingga Kunci Sukses jadi Pelatih Ganda Campuran
Baca juga: Ada Jojo hingga Minions, Rionny Mainaky Ungkap Alasan Turunkan Skuat Bintang di Piala Sudirman 2021
Pelatih yang berusia 56 tahun tersebut mengumumkan kabar pensiun pada 27 September 2021 mendatang.
Pria yang akrab disapa Kak Icad oleh anak-anak asuhnya ini adalah pelatih yang dinilai bertangan dingin.
Richard dikenal sebagai pelatih yang tegas, disiplin, dan komitmen dalam membangun sektor ganda campuran yang dulu sempat dipandang sebelah mata.
Kehadirannya sejak tahun 1995 di Pelatnas PBSI membawa perubahan sangat signifikan.
Bahkan saat ini sektor ganda campuran menjadi salah satu kekuatan terbesar bulutangkis Indonesia.
Sederet gelar dan prestasi berhasil diukir pelatih asal Manado itu.