Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Dua legenda bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putri dan tunggal putra, Susi Susanti dan Haryanto Arbi memberi dukungannya terhadap rencana pembangunan fasilitas dalam kawasan yang sedianya bisa dimanfaatkan sebagai rumah bagi Persatuan Bulutangkis
Diketahui, rencana dibangun pusat olahraga digaungkan pengembang kawasan PIK2 dekat kawasan Rumah Milenial dan Pasir Putih Residences PIK2.
Pusat olahraga ini akan dibangun di dalam kawasan seluas kurang lebih 43 Ha yang terletak di tepi danau dengan akan tersedia 20 lapangan khusus untuk pelatihan bulutangkis.
Baca juga: Sejarah Piala Sudirman 2001, Indonesia Dikalahkan China di Final, Merah Putih Segel Runner-up
Prasarana pusat olahraga yang akan dihadirkan ini sebagai apresiasi PIK2 di bidang olahraga yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi rumah bagi Persatuan Bulutangkis di kawasan PIK2.
Fasilitas lapangan olahraga rencananya akan dilengkapi dengan tribun penonton sehingga layak digunakan sebagai lokasi kompetisi tingkat nasional maupun internasional.
Selain Lapangan bulutangkis, pusat olahraga ini akan mencakup beberapa fasilitas olahraga lainnya, seperti lapangan basket, lapangan sepak bola, kolam renang, dan lain-lain.
Pendirian fasilitas ini bertujuan mendukung masyarakat dan program PBSI mencetak bibit-bibit unggul dan calon-calon juara di Dunia olahraga, terutama di cabang bulutangkis yang nantinya akan mengharumkan nama Indonesia.
Baca juga: Legenda Bulutangkis Indonesia Verawaty Fajrin Terbaring Lemah di RS Dharmais
“Kami semua tentunya apresiasi yang sangat luar biasa sekali atas perhatian dan penghargaan yang diberikan dan juga dengan dibangunnya prasarana yang luar biasa ini tentunya kita berharap bahwa pembinaan olahraga tidak hanya bulutangkis tapi juga olahraga lain akan terus berkembang. Tentunya peran swasta seperti Agung Sedayu Group dan Salim Group memberikan kontribusinya yang luar biasa,” ungkap Susi Susanti pada acara Persembahan Secara Simbolis Hadiah Rumah Kepada Pahlawan Emas Olimpiade belum lama ini.