TRIBUNNEWS.COM - Mengenal sejarah Piala Sudirman 2005 yang menjadi kompetisi kesembilan.
Piala Sudirman merupakan kejuaraan bulu tangkis internasional yang digelar setiap dua tahun sekali.
Pada tahun ini, Piala Sudirman 2001 akan berlangsung pekan ini.
Jadwal Piala Sudirman 2021 akan digelar mulai Minggu (26/9/2021).
Vantaa, Finlandia akan menjadi saksi para atlet bulu tangkis berkompetisi di Piala Sudirman 2021.
Selama penyelenggaraan Piala Sudirman, Indonesia baru satu kali merasakan gelar juara.
Baca juga: Sambut Piala Sudirman 2021, Viktor Axelsen Latihan di Pelatnas Denmark Lagi
Baca juga: Update Piala Sudirman 2021: Pesawat Tim Indonesia Sempat Gagal Mendarat di Finlandia
Pada tahun berikutnya, Indonesia terhenti di runner-up dan bahkan hanya finis babak semifinal.
Pada Piala Sudirman 2005, Indonesia nyaris meraih gelar juara.
Pasalnya, tim Merah Putih berhasil lolos ke babak final.
Sayangnya, langkah Indonesia untuk merebu trofi Piala Sudirman 2005 dihentikan wakil dari China.
Negeri Tirai Bambu tersebut unggul dari Indonesia di final dengan kemenangan skor telak 3-0.
Meski hanya keluar sebagai runner-up, hasil tim Indonesia di Piala Sudirman 2005 lebih baik dibanding saat ajang 2003 yang hanya finis sebagai semifinalis.
Dikutip dari laman resmi PB Djarum, Kontingen Indonesia di Piala Sudirman 2005 diperkuat ganda campuran terbaik masa itu, Nova Widianto/Liliyana Natsir.
Dari sektor ganda putra diwakili pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Selain itu, ada pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto yang juga turun di sektor ganda putra.
Pada sektor tunggal putra, Indonesia menurunkan Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.
Kekuatan Indonesia di sektor tunggal putri, diisi oleh Adriyanti Firdasari dan Fransiska Ratnasari Hari Saputra.
Sementara ganda putri diwakili pasangan Jo Novita/Lita Nurlita.
Pada Piala Sudirman 2005, Indonesia berada pada Grup 1A.
Grup 1A Piala Sudirman 2005 mempertemukan Indonesia dengan China, Swedia, dan Hongkong.
Hasil babak penyisihan grup Piala Sudirman 2005, menempatkan Indonesia sebagai runner up.
Sedangkan China sebagai juara Grup 1A.
Pada babak penyisihan grup Indonesia menang dari Hongkong dan Swedia dengan skor 4-1.
Sementara Indonesia kalah dari China dengan skor 0-5.
Sebagai runner up, Indonesia harus bertemu dengan Denmark yang menjadi juara Grup 1B.
Sedangkan China berhadapan dengan Korea Selatan.
Saat melawan Denmark, Indonesia berhasil meraih kemenangan tanpa balas dengan skor 3-0.
Hasil kemenangan atas Denmark diwraih Indonesia dari pasangan ganda campuran Nova/Liliyana atas Jens Eriksen/Kamila Rytter Juhl, 15-4, 15-7.
Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menyumbangkan angka kedua bagi Indonesia usai menekuk Peter Gade, 15-10, 15-3.
Lalu, di nomor tunggal putri Fransiska menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Denmark.
Kalah 3-11 di game pertema, Fransiska membalikan keadaan dan menang di dua game berikutnya atas Camila Sorensen dengan kedudukan 11-8, 11-2.
Hasil tersebut membuat Indonesia melaju ke babak final.
Pada babak final Piala Sudirman 2005, tim merah putih harus mengakui keunggulan China.
Pasangan ganda campuran Indonesia, Nova Widianto/Liliyana Natsir, gagal mengamankan angka pertama.
Nova Widianto/Liliyana Natsir kalah dari Zhang Jun/Gao Ling dengan skor akhir 15-12, 5-15, 8-15.
Di partai kedua, tunggal putra Indonesia yang diwakili Taufik Hidayat juga tidak berdaya saat menghadapi jagoan China, Lin Dan.
Taufik Hidayat kalah straight game dengan skor 15-17, 9-15.
Pada partai ketiga, atlet tunggal putri, Fransiska juga belum berhasil menyumbangkan angka.
Fransiska kalah 1-11, 7-11 dari Zhang Ning.
Sehingga, babak final berakhir hanya dengan tiga pertandingan.
Hasil final Piala Sudirman 2005, China berhasil unggul telak 3-0 dari Indonesia.
Hasil tersebut membuat Indonesia harus terhenti sebagai runner-up.
Berikut adalah daftar catatan ajang Piala Sudirman, tempat penyelenggaraan dan peraih juara yang dikutip dari laman BWF.
- 1989 : Tuan Rumah Indonesia (Jakarta), Juara Indonesia
- 1991 : Tuan Rumah Denmark (Copenhagen), Juara Korea Selatan
- 1993 : Tuan Rumah Inggris (Birmingham), Juara Korea Selatan
- 1995 : Tuan Rumah Swiss (Lausanne), Juara China
- 1997 : Tuan Rumah Skotlandia (Glasgow), Juara China
- 1999 : Tuan Rumah Denmark (Copenhagen), Juara China
- 2001 : Tuan Rumah Spanyol (Seville), Juara China
- 2003: Tuan Rumah Belanda (Eindhoven), Juara Korea Selatan
- 2005 : Tuan Rumah China (Beijing), Juara China
- 2007 : Tuan Rumah Skotlandia (Glasgow), Juara China
- 2009 : Tuan Rumah China (Guangzhou), Juara China
- 2011 : Tuan Rumah China (Qingdao), Juara China
- 2013 : Tuan Rumah Malaysia (Kuala Lumpur), Juara China
- 2015 : Tuan Rumah Dongguan (China), Juara China
- 2017 : Tuan Rumah Australia (Gold Coast), Juara Korea Selatan
- 2019 : Tuan Rumah China (Nanning), Juara China
(Tribunnews.com/Laura Hilmi)