TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Yamaha Monster Energy, Fabio Quartararo berhasil finis di peringkat dua pada MotoGP Amerika yang berlangsung di Sirkuit COTA, Austin, Senin (4/10/2021) dini hari WIB.
Fabio Quartararo fini di belakang pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang meraih pole, dan di depan Francesco Bagnaia, pesaing terdekatnya dalam gelar juara dunia MotoGP 2021.
Pembalap berusia 22 tahun asal Prancis itu kian dekat dengan gelar Juara Dunia MotoGP 2021 menyusul kemenangan di Austin.
Quartararo hanya butuh 24 poin lagi untuk memastikan gelar Juara Dunia pertamanya dari 3 seri MotoGP 2021.
Baca juga: Hasil MotoGP Amerika, Quartararo Diambang Juara Dunia MotoGP 2021, Bagnaia: Dia Paling Konsisten
Mantan rekan satu tim Maverick Vinales itu sempat stress dan merasa tertekan sebelum balapan, hingga akhirnya bisa meraih podium dua di mana menurutnya podium dua terbaik yang pernah ia rasakan.
Quartararo yang memulai balapan di urutan kedua pada MotoGP Amerika sempat tersali Marc Marquez yang langsung menggeber uda besinya ke urutan paling depan.
Aksi kejar-kejaran pun tak terelakan, antara dirinya, Marquez, Bagnaia, hingga pembalap Ducati lainnya, Jorge Martin.
"Ini adalah tempat kedua terbaik yang saya lakukan dalam karier saya," ucap Quartararo usai balapan, dikutip dari Crash.
"Sebelum memulai balapan itu saya merasa sedikit stres, jujur saja, tetapi dari tikungan pertama setelah mulai balapan, stresnya hilang dan saya melakukan balapan yang sangat bagus," jelasnya.
"Saya sangat senang karena Pecco (Franscesco Bagnaia) sangat kuat selama dua balapan terakhir di mana dia mencetak 50 poin. Tapi, itu bagus untuk finis di depannya di trek ini," sambungnya.
Quartararo jelas berupaya meraih podium pertama pada MotoGP Amerika dengan menyalip Marquez.
Namun upaya itu tak kunjung terlaksana hingga bendera finis berkibar, The Baby Alien julukan Marc Marquez terlalu cepat bagi Quartararo.
"Saya mencoba karena saya memiliki kelompok besar di belakang, dan Jorge Martin mencoba menyalip sayad tikungan pertama," kata Quartararo.
"Satu-satunya solusi saya untuk memiliki balapan yang lebih baik adalah maju, tetapi saya tidak memiliki kecepatan seperti Marc Marquez, terutama dengan ban yang menjadi kendala saya," bebernya.