Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ganda Putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik menaklukkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di perempatfinal Piala Sudirman 2021.
Bermain di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Jumat (1/10/2021), The Minions dikalahkan dua gim langsung dengan skor 12-21 dan 15-21.
Mantan Pebulutangkis Indonesia, Joko Suprianto meyakini peranan pelatih sektor ganda putra Malaysia, Flandy Limpele begitu besar bagi perkembangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Baca juga: Piala Sudirman 2021, Hanya 13 Menit, Marcus/Kevin Dibekap Aaron/Soh Gim Pertama 12-21
Flandy yang merupakan pelatih asal Indonesia, diyakini sukses menerapkan taktik-taktik yang mampu meredam permainan agresif The Minions.
"Mereka sudah pasti mempelajari tipe main Kevin dan Gideon. Strategi-strategi yang nanti diterapkan di lapangan itu kelihatan sudah matang sekali," ucap Joko kepada Tribunnews.com, Selasa (5/10/2021).
"Latihan mereka juga dibantu pelatih dari Indonesia, Flandy pasti sudah mengenali permainan Kevin sama Gideon. Sehingga permainan Kevin sama Gideon itu sangat dikenali," sambung dia.
Di mata Joko, kelas permainan Kevin-Gideon masih di atas Aaron Chia-Soh Wooi Yik.
Baca juga: Analisis Joko Supriyanto: Agresivitas Kevin Sanjaya Hilang Sama Sekali, Marcus Gideon Kurang Greget
"Kevin sama Gideon permainannya di atas. Saya lihat mereka tidak kalah kelas, tapi memang kemungkinan cara main Kevin dan Gideon kemungkinan telah lebih dipelajari," tutur Joko.
Namun setelah ganda putra Malaysia tersebut sukses mengalahkan Kevin-Gideon di Olimpiade Tokyo, mereka telah mengerti cara menaklukkan The Minions.
Alhasil, Aaron Chia-Soh Wooi Yik sukses menguasai jalannya pertandingan melawan Kevin-Gideon di partai perempatfinal Piala Sudirman.
"Kemarin dia sudah menang di Olimpiade Tokyo, pertemuan pertama setelah olimpiade ini, Aaron Chia/Soh Wooi Yik terlihat mendikte sekali," ujar Joko.
Pada laga tersebut, Joko juga menyebut bahwa motivasi Kevin-Gideon untuk menaklukkan Aaron Chia-Soh Wooi Yik begitu rendah.
"Terkesan seolah mereka menyerah. Motivasi untuk menang itu sangat rendah, kemarin itu yang kami lihat seperti itu," pungkas Joko.