Bukan menjadi rahasia lagi jika sejak era Marc Marquez mendominasi, Ducati paling mentok meraih hasil terbaik sebagai posisi kedua.
Saat itu tim pabrikan Italia digawangi oleh pembalap asal Negeri Pizza, Andrea Dovizioso.
Dovi menjadi bagian Ducati sejak musim 2013 dan menjadi ujung tombak pengembangan Desmosedici.
Puncak dari pengembangan motor pabrikan Italia ini mulai nampak pada MotoGP 2017.
Andrea Dovizioso mampu bersaing sengit melawan Marc Marquez dalam tajuk perebutan gelar juara.
Namun pada akhir musim, Dovi tetap KO atas The Baby Alien. Andrea Dovizioso harus puas berada di tangga kedua pada tabel klasemen akhir.
Pun hasil yang serupa terjadi pada MotoGP 2018 dan 2019.
Marc Marquez tampil terlalu over power sehingga Andrea Dovizioso tak terlalu bisa berbuat banyak.
Dovi meraih posisi kedua pada MotoGP 2018 dan 2019.
Jika Bagnaia kembali gagal menghapus dahag gelar Ducati di MotoGP 2021, maka anak didik Valentino Rossi ini bakal 'melaggengkan' spesialisasi runner-up Ducati sejak era Dovizioso.
Jika gagal meraih gela juara dunia, Francesco Bagnaia memilii peluang besar untuk mengamankan posisi kedua di tabel klasemen akhir MotoGP 2021.
(Tribunnews.com/Giri)