Bola-bola tipuan dan smash-smash silang keras terus diciptakan Ginting.
Pola permainan tersebut membuat Ginting sukses meraih enam poin beruntun, membawanya unggul 18-15 atas Wangcharoen.
Ginting memenangkan game 1 dengan skor 21-16.
Game 2: Skor 22-24, Ginting Kalah
Pada game 2, Ginting tidak menurunkan agresivitas dalam bermain.
Dia melepaskan smash-smash silang keras yang terus menerus sukses mengecoh pergerakan dari Wangcharoen.
Pola permainan demikian membuat Ginting unggul 3 poin dari Wangcharoen di awal game 2, dengan skor 4-1.
Namun, Ginting justru kembali melakukan kesalahan-kesalahan.
Hal tersebut membuat Ginting tertinggal empat poin di paruh pertama game 2 dengan skor 7-11.
Paruh kedua game 2, Ginting membuat bola-bola silang yang sukses mengecoh Wangcharoen.
Namun, Ginting justru membuat banyak bola eror, membuatnya tertinggal lima poin dari Wangcharoen dengan skor 10-15.
Ginting meningkatkan konsentrasi dan meminimalisir kesalahan.
Alhasil, dia sukses memperkecil ketertinggalannya dan merubah skor menjadi 16-17.
Karena melakukan kesalahan-kesalahan, Ginting sempat tertinggal empat poin dengan skor 17-20.