Alhasil Momota meraih tiga poin beruntun. Wakil Jepang itu unggul tiga poin dengan skor 14-11, Jonatan tertinggal.
Jojo terus menerus melakukan pengembalian bola dengan tanggung, yang langsung dikonversi menjadi smash. Alhasil, Momota sukses memperoleh lima poin beruntun, membawanya unggul dengan skor 19-13.
Jojo beberapa kali terlihat mengeluhkan kondisi pinggangnya. Hingga akhirnya, Kento Momota menutup game 1 dengan skor 21-13 atas Jonatan Christie.
*Game 2: Cedera Pinggang, Jonatan Menyerah*
Kento Momota kembali membuka keunggulan di awal game 2. Dia bahkan unggul 3-0 atas Jonatan Christie, berkat permainan yang rapi. Momota berhasil memperlebar keunggulan setelah meraih dua poin beruntun, menjadikan skor 5-0. Setelah interval pertama di game 1, performa Jonatan menurun.
Jojo kembali kalah beradu netting, bola tanggung pengembaliannya langsung disambar oleh Momota, skor menjadi 6-0. Jonatan kembali membuat bola tanggung yang langsung dikonversi menjadi smash oleh Momota, skor menjadi 7-0.
Smash-smash keras yang dibuat Momota, membawanya kembali memperoleh poin, menjadikan skor 9-0. Momota makin menunjukkan dominasinya atas Jonatan. Dia unggul 10-0 dari Jonatan. Hingga akhirnya, Momota menutup paruh pertama game 2 dengan skor 11-0.
Di paruh kedua game 2, Jonatan belum berhasil memecah kebuntuan. Dia justru semakin tertinggal dari Momota, dengan skor 13-0. Kembali kalah beradu net, Jonatan semakin tertinggal. Skor menjadi 14-0.
Skema serangan yang dibangun Momota belum berhasil dipatahkan Jonatan. Saat skor 15-0 untuk keunggulan Momota, Jonatan Christie meminta bantuan tim medis. Dia mengeluhkan pinggangnya yang sakit.
Hingga akhirnya, Jonatan dinyatakan tidak bisa meneruskan pertandingan. Dia menyerah saat skor 15-0 untuk Kento Momota.