TRIBUNNEWS.COM - Yamaha mulai diselimuti rasa ketar-ketir jelang pagelaran MotoGP 2022 yang akan mulai dihelat 6 Maret mendatang.
Tim pabrikan asal Jepang ini beberapa kali sudah diberikan ultimatum oleh pembalap andalannya, Fabio Quartararo.
El Diablo menginginkan motor Yamaha, M1 berkembang semaksimal mungkin. Tujuan El Diablo jelas, yakni untuk dapat bersaing dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunia.
Jika M1 tak berkembang ke arah sesuai yang diinginkan Quartararo, sang rider tidak menutup peluang bahwa MotoGP 2022 menjadi jalinan terakhirnya bersama Monster Energy Yamaha.
Baca juga: Jadwal Tes MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika - Marc Marquez Muncul di Trek Balapan, Kode Comeback?
Baca juga: Buah Manis Ducati di MotoGP 2022, Honda, Yamaha & Suzuki Justru Bergelut dengan Polemik
Quartararo ingin pindah ke tim yang mampu mendukungnya 100 persen, termasuk dari segi kuda besi yang sreg dengan pembalap asal Prancis ini.
Situasi ini jelas menjadi "tikungan tajam" bagi Yamaha. Mengingat Quartararo adalah proyek utama mereka dalam menjaga dominasi di ajang balap Grand Prix.
Praktis, sepeninggal Valentino Rossi yang memutuskan pensiun, Quartararo lah yang diplot sebagai suksesornya.
Untuk menjaga tak pisah hubungan dengan pembalap 22 tahun itu, Managing Director Yamaha Racing, Lin Jarvis mencoba untuk mendinginkan suasana.
Dia menjawab keraguan Quartararo dengan menegaskan target yang diusung Monster Energy Yamaha sudah jelas, yakni menjadi yang terdepan.
Oleh karena itu, ia tak ragu untuk menambah masa bakti Quartararo untuk MotoGP 2023 mendatang.
“Tahun depan kami ingin sukses lagi. Kami akan membicarakan banyak hal dengannya. Jelas kami ingin terus memiliki Fabio di tim pabrikan dan kami akan menegosiasikan kemungkinan perpanjangan kontrak,” kata Lin Jarvis, dikutip dari laman Paddock-GP.
Tentu bukan perkara mudah bagi Yamaha meyakinkan Quartararo. Pasalnya sang pembalap pernah mengutarakan kekecewaannya terhadap pengembangan M1.
Sebaliknya, juara dunia MotoGP 2021 itu diketahui pernah memberikan pujian kepada kuda besi milik Ducati, Desmosedici.
“Bagi saya selalu lebih baik untuk menghindari negosiasi yang rumit. Di pihak Yamaha tidak ada keraguan untuk melanjutkan hubungan (dengan Quartararo),” imbuhnya.