Sudah Jatuh Tertimpa tangga, Seusai Dideportasi dari Australia, Djokovic Terancam Tak Bisa Tampil di Roland Garros
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Petenis nomor 1 dunia - yang seolah menjadi 'lawan vokal mandat vaksin virus corona (Covid-19)'-, Novak Djokovic dideportasi dari Australia pada Ahad lalu.
Deportasi ini dilakukan sesaat sebelum dimulainya turnamen Australia Terbuka, hal yang akhirnya membuat petenis Serbia itu gagal ambil bagian dalam kompetisi tersebut.
Novak Djokovic dideportasi setelah kalah dalam pertempuran hukum di pengadilan Australia, saat berupaya untuk menolak pembatalan visanya.
Baca juga: Reaksi Haruna Soemitro Atas Serangan Netizen Seusai Mengkritik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Baca juga: Daftar 27 Pemain yang Dipanggil Shin Tae-yong Lawan Timor Leste: Marselino dan Ronaldo Terpilih
Perlu diketahui, memasuki tahun ketiga pandemi secara global, aturan pembatasan terhadap pelancong yang tidak divaksinasi pun terus diperketat.
Begitu pula dengan beberapa turnamen olahraga yang kini mulai meninjau aturan pengecualian.
Terbaru, Djokovic tentu saja ditempatkan pada risiko dikeluarkan dari turnamen Roland Garros Prancis saat ia mencoba mengejar rekor Grand Slam ke-21.
Menurut media Prancis 'France24', anggota parlemen di Prancis telah menyetujui Undang-undang (UU) baru pada hari Minggu lalu, yang akan memerlukan bukti vaksinasi Covid-19 untuk memasuki tempat-tempat umum seperti restoran dan kafe.
Baca juga: Bursa Transfer Paruh Musim Liga 1: Persebaya Gaet Satu Pemain, Bali United 5 Pemain, PSIS 10 Pemain
Ini berdasarkan peraturan sebelumnya yang mewajibkan individu yang tidak divaksinasi untuk memberikan bukti hasil tes negatif Covid-19.
Kemudian pada Senin lalu, Kementerian Olahraga Prancis mendukung UU baru tersebut dan menekankan bahwa tidak akan ada pengecualian bagi atlet dengan kondisi apapun.
Ini tampaknya akan menjadi titik pertentangan bagi Djokovic, yang sebelumnya telah diberikan pengecualian medis karena sempat terinfeksi Covid-19 baru-baru ini.
"Ini akan berlaku untuk semua orang yang menjadi penonton maupun olahragawan profesional, dan ini akan berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Kementerian Olahraga Prancis.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (18/1/2022), UU baru ini mungkin akan membuat segalanya terasa lebih sulit bagi Djokovic jika ia tetap tidak divaksinasi menjelang turnamen Prancis Terbuka.
Baca juga: Pembelaan Robert Alberts yang Didesak Mundur Sebagai Pelatih Persib, Prediksi Line-up Vs Borneo FC
Namun Kementerian Olahraga Prancis mengakui bahwa kebijakan bisa saja berubah saat turnamen semakin dekat.
"Sejauh menyangkut Roland Garros, itu masih (menunggu hingga) bulan Mei. Situasinya dapat berubah antara sekarang dan nanti, kami berharap itu akan lebih menguntungkan. Jadi kita akan lihat nanti seperti apa, namun jelas, bahwa tidak akan ada pengecualian," tegas Kementerian Olahraga Prancis.
Sedangkan pada hari ini, Menteri Olahraga negara itu, Roxana Maracineanu menegaskan kembali posisi kementeriannya.
Ia mengatakan bahwa tidak akan ada yang diberikan pengecualian medis.
"Untuk melakukan pekerjaan anda, datang untuk bersenang-senang atau bersantai, untuk berlatih olahraga, semuanya memerlukan bukti vaksinasi. Ini tidak hanya akan berlaku bagi orang yang tinggal di Prancis saja, namun juga untuk orang asing yang datang ke negara kita untuk berlibur maupun menjalani kompetisi olahraga besar," jelas Maracineanu.
Kendati demikian, setelah drama yang banyak dipublikasikan dan berlangsung pada awal bulan ini, kemudian berakhir dengan dideportasinya Djokovic dari Australia serta larangan visanya selama tiga tahun, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak akan mengenyampingkan kemungkinan bahwa petenis berusia 34 tahun itu dapat bersaing di Turnamen tenis Australia Terbuka tahun depan.
Dengan absennya Novac Djokovic di turnamen saat ini, maka pesaingnya, yakni Rafael Nadal dapat memenangkan pertandingan pembukaan Australia Terbuka secara mudah saat Grand Slam dimulai di Melbourne Park pada Senin kemarin.
Menurut laporan, kompetisi yang akan diikuti selanjutnya oleh Djokovic, kemungkinan adalah Kejuaraan Tenis Bebas Bea Dubai, yang akan berlangsung dari 21 hingga 26 Februari mendatang.
Sumber Artikel: Djokovic May Lose Chance to Get Grand Slam Again As France Toughens Covid-19 Restrictions