TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum II Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi DKI Jakarta, Hidayat Humaid mengapresiasi kinerja Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) bakal calon Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026.
TPP yang dipimpin oleh Aldwin Rahardian pada 15 Januari 2022 telah resmi mengumumkan syarat yang harus dipenuhi oleh Calon Ketua Umum (Caketum) KONI DKI masa bakti 2022-2026.
TPP mensyaratkan Caketum mendapatkan surat dukungan dari minimal 9 suara anggota KONI DKI yang terdiri dari cabang olahraga, KONI Wilayah dan Badan Fungsional.
"Kita percayakan kepada TPP untuk menjaring dan menyaring calon ketum terbaik kedepannya. Pemilihan Ketua Umum ini proses organisasi empat tahunan. Cukup pada saat pemilihan kita berbeda, namun setelah ketua umum terpilih ditetapkan fokus kita alihkan untuk membangun kejayaan olahraga DKI," ungkap Hidayat, Selasa (18/1/2022).
Lima bakal calon Ketum yang sudah bergulir kepermukaan sebelum TPP membuka pendaftaran adalah: Waketum I KONI DKI Jakarta Gde Sardjana, Waketum II KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid, Ketum Pengprov POSSI DKI Jakarta Ali Mochtar Ngabalin, Ketum Pengprov PODSI DKI Jakarta Maman Wirjawan dan Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta Aryo Djojohadikusumo.
Terkait dengan pernyataan Waketum lII KONI DKI Jakarta Didi O Affandi yang menyatakan calon ketum kedepannya harus memiliki kemampuan manajerial, pernah menjadi pengurus cabang olahraga (cabor), mempunyai prestasi dan mampu mencari sumber pendanaan selain dari hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengarah ke dirinya, Hidayat Humaid menyerahkan semua kepada pemilik suara.
"Terimakasih kepada sahabat baik saya pak Didi O Affandi. Saat ini semua masih dalam proses. Saya serahkan kepada seluruh anggota KONI DKI sebagai pemilik suara sah untuk memilih dan menentukan Ketua Umum terpilih nantinya," ujar Hidayat.
Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Spesialis Olahraga itu mengakui hingga saat ini belum mendeklarasikan diri sebagai Caketum. Namun dukungan cabor untuk mengusungnya maju dalam pemilihan ketum semakin.
"Saya rasa semua masih berproses. Saya mengalir saja, segala sesuatu saya jalani dengan wajar-wajar saja. Saya juga tidak menutup pintu untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk membangun olahraga Jakarta," jelas mantan sprinter pesaing pemegang rekor manusia tercepat di Indonesia Purnomo Muhammad Yudhi itu.
Tantangan nahkoda baru KONI DKI kedepannya akan lebih berat terutama dana hibah Pemprov yang disetujui oleh DPRD pada tahun anggran 2022 sebesar Rp50 Miliar.
“Tentu nilai ini jauh dari memadai untuk pembinaan. Perlu kerja keras dan kreativitas untuk mencari pendanaan dari pihak ketiga. Atlet dan pelatih menjadi prioritas utama agar semua program yang telah diagendakan dapat berjalan dengan baik,” ujar Chief de Mission (CdM) kontingen DKI Jakarta pada PON XX Papua itu.