Kendati demikian, ia paham bahwa tatanan di arena pertandingan ini belum final.
"Cuma, hari ini kan lapangan masih di-seting. Jadi kondisi lampu dan arah angin pasti bisa berubah saat pertandingan lusa. Tetapi, minimal hari ini kita bisa mulai beradaptasi," kata Bagas.
Tak hanya Bagas, pemain tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel pun sama, mengeluhkan perhal lampu dan angin yang berhembus cukup kencang.
Bahkan, Ikhsan juga mengeluhkan karpet di arena pertandingan yang licin.
Meski demikian, dengan kondisi apapun yang terjadi di arena pertandingan, Ikhsan ingin segera beradaptasi jelang dimulainya pertandingan.
"Besok lusa ketika pertandingan dimulai, saya rasa perubahannya tak terlalu banyak. Kita harus bisa beradaptasi dengan lapangan," tegas Ikhsan.
Baca juga: Jelang Kejuaraan Asia di Malaysia, Chico Wardoyo & Gregoria Tunjung Ungkap Persiapan hingga Target
Keluhan juga datang dari pemain ganda putri Jesita Putri Miantoro.
"Lampunya terang, rasanya lebih terang dibanding di Istora. Meski begitu, tidak terasa panas di lapangan." kata Putri sebagai pemain ganda putri.
"Cuma agak silau. Saat shuttlecock berada di dekat-dekat lampu, berbayang,” tukasnya.
Untuk diketahui, Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022 yang berlangsung di Selangor, 15-20 Februari mendatang.
Rombongan Indonesia ke BATC 2022 beranggotan 32 orang.
Terdiri dari 10 pemain putra dan 10 pemain putri, ditambah pelatih teknik, pelatih fisik, masseur, terapis, dokter gizi, psikolog, dan tim pendukung lainnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)