TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengprov POSSI DKI Jakarta, Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan pemilik suara (pengprov-pengprov) untuk realistis dalam memilih calon Ketua KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) DKI Jakarta yang direncanakan 27 Maret teapi dimajukan 12 Maret 2022.
"Sudah saatnya KONI DKI Jakarta dipimpin figur baru yang punya leadership, manajerial dan punya relasi yang baik dan dipercaya," kata Ali Mochtar Ngabalin, Sabtu (15/2/2022).
Menurut Ali Mochtar Ngabalin, ada alasan krusial dirinya memberikan dukungan terhadap figur baru. Yakni, melihat dampak dari kegagalan Kontingen DKI Jakarta merebut gelar juara dimana terjadi pemangkasan anggaran dana pembinaan atlet DKI Jakarta dari usulan Rp150 miliar menjadi Rp 50 miliar untuk tahun 2022.
Dengan dana sebesar itu, Ngabalin memastikan program pembinaan olahraga di DKI Jakarta tidak berjalan dengan baik apalagi akan menghadapi tantangan merebut gelar juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh 2024.
"Pemotongan anggaran pembinaan olahraga itu patut menjadi perhatian serius. Makanya, saya menyebut KONI DKI Jakarta butuh figur baru yang mampu menjawab tantangan berat terutama dalam kebutuhan anggaran dana pembinaan atlet menuju PON XXi Sumut-Aceh 2024. Dan, saya yakin Bang Joel mampu mencari keluarnya. Karena, Bang Joel itu punya kemampuan leadership, manajerialnya, relasi dan jaringan yang bagus dalam menghimpun dana pembinaan olahraga DKI Jakarta. Makanya, saya mengajak Pengprov-pengprov memberikan dukungan kepada Bang Joel demi kepentingan olahraga DKI Jakarta ke depan," tegasnya.
Pada Musorprov KONI DKI Jakarta dengan agenda utama pemilihan Ketua KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 sudah tercatat dua bakal calon pendaftaran bakal calon yang telah menyerahkan berkas pendaftaran kepada Tim Penjaringan dan Penjaringan (TPP).
Kedua calon tersebut yakni Wakil I Ketua KONI DKI Jakarta, Hidayat Humaid dan Ketua Harian Pengprov Muaythau Indonesia (MI) DKI Jakarta sekaligus Ketua Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) DKI Jakarta, Dr. Julizar Idris MSi.
Berbicara soal figur lain, Ali Mochtar Ngabalin menyebut Hidayat Humaid merupakan bagian dari kegagalan Kontingen DKI Jakarta meraih juara umum pada dua pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Hidayat Humaid dan Djamhuron itu merupakan bagian dari kegagalan yang harus dilupakan. Karena, keduanya harus mempertanggung jawabkan dengan janji dihadapan anggota parlemen yang akan membawa DKI Jakarta menjadi juara umum di PON XX Papua 2021. Sebagai akademisi dan pemimpin olahraga yang menjunjung sportivitas, Hidayat Humaid akan lebih terhormat jika mundur dari pencalonan dan memberikan kesempatan kepada figur baru yang punya kemampuan," tegasnya.
Pada PON XIX Jawa Barat 2016, Kontingen DKI Jakarta yang dipimpin Djamhuron P Wibowo dan Hidayat Humaid sebagai Ketua Kontingen hanya mampu menempati peringkat ketiga dan pada PON XX Papua 2021, Kontingen DKI Jakarta yang juga dipimpin keduanya hanya mampu menjadi runner up.