Kemenangan mereka pun secara resmi mengunci gelar juara untuk Indonesia.
Rekan-rekan tim putri Indonesia pun menyambut sang juara dengan suka cita setelah berhasil memenangkan pertandingan itu.
Raihan kemenangan dari Nita/Lanny itu berkat solidnya chemistry keduanya.
Nita mengaku, ketika berhasil menumbangkan Korea di babak penyisihan, ia lebih memotivasi Lanny untuk tenang.
Pasalnya, Lanny yang usianya lebih muda dari Nita itu pada pertandingan menghadapi Korea lebih terlihat grogi dan ragu-ragu.
Maka dari itu, banyak poin yang terbuang ketika bertemu Korea di babak penyisihan.
Kendati demikian, Nita selalu mengingatkan kepada Lanny untuk tetap tenang.
Tak hanya itu, Nita pun mengaku bahwa selama pertandingan berusaha memberikan bola yang enak untuk rekannya, Lanny.
Hal itu bertujuan agar Lanny dapat memberikan serangan empuk kepada lawan.
Dengan jalinan komunikasi serta solidnya chemistry mereka berdua, antarkan kemenangan atas Korea di babak penyisihan grup.
Sehingga, ketika kembali menghadapi Korea dengan lawan yang sama, Nita/Lanny nampaknya sudah mempelajari lawan.
Maka dari itu, mereka dapat mengontrol jalannya pertandingan hingga berujung kemenangan.
Nampaknya, strategi dari Nita/Lanny berjalan dengan sempurna hingga bisa berikan gelar juara untuk Indonesia.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)