TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga Muay Thai versus MMA antara Rodtang Jitmuangnon dan Demetrious Johnson membuat banyak pihak tercengang, termasuk Angela Lee, pemilik sabuk juara dunia ONE Atomweight.
Pertarungan dengan peraturan spesial tersebut akan terselenggara di ONE X pada 26 Maret mendatang. Gelaran ini merupakan ajang perayaan satu dekade ONE Championship.
Dalam laga unik tersebut, Rodtang dan DJ (panggilan akrab Demetrious Johnson) akan bertarung dalam peraturan berbeda dalam setiap ronde. Ronde pertama dan ketiga akan berlangsung dalam Muay Thai, sementara ronde kedua dan keempat akan berlangsung dalam MMA.
“Saya terkejut. Dalam hati saya merasa ‘Oh, wow, ini sesuatu yang baru. Maksudnya, kita tidak pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya di dunia seni bela diri campuran. Jadi tentu saja ini sangat menarik. Ini telah menghasilkan banyak perbincangan dan semua orang menantikan bagaimana laga tersebut akan berjalan," ujar Angela Lee dalam wawancara dengan ONE Championship.
Nama DJ selalu terseret dalam setiap topik atlet MMA terbaik sepanjang masa (GOAT) berkat dominasi yang ia tunjukkan dalam kariernya. Dengan rekor 30-3-1 (W-L-D), kegesitan serta kecepatannya dianggap tiada banding.
Banyak yang memprediksi jika laga akan selesai sesaat setelah pertandingan berlangsung dalam MMA. Namun, berhasil lolos dari pukulan dan tendangan Rodtang sepanjang ronde pertama adalah tantangan berat bagi DJ.
Rodtang adalah seorang ‘monster’ dalam dunia Muay Thai. Petarung 24 tahun tersebut memiliki rekor luar biasa 267-42-10 dengan catatan 10 kemenangan beruntun di ONE.
Ia merupakan salah satu petarung terbaik dari Thailand yang telah menapaki dunia olahraga kombat sejak usia belia.
“Saya tidak tahu, ini gila,” ujar Angela Lee tentang prediksinya terkait laga mereka.
“Tentu saja, saya akan mendukung petarung MMA. Saya akan mendukung DJ, tetapi saya pikir Rodtang adalah monster, dan ini tidak akan mudah,” jelas Angela Lee.
Pertemuan DJ dan Rodtang merupakan pertunjukan yang merayakan keragaman seni bela diri seperti yang selalu diusung ONE Championship sebagai organisasi bela diri terbesar di dunia.
Ajang ONE X sendiri direncanakan akan menghadirkan lebih dari 20 laga akbar yang berisi pertarungan MMA, Muay Thai, kickboxing, dan disiplin olahraga lain.
Di salah satu partai puncak, Angela Lee akan mempertahankan sabuk emas divisi atomweight dari tantangan Stamp Fairtex sebagai juara ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Jika kembali berhasil mempertahankan sabuk, maka Angela Lee semakin memantapkan posisinya sebagai ratu MMA. Sejak menguasai divisi atomweight pada 2016 silam, belum ada atlet yang berhasil melengserkan namanya dari singgasana.
Ia pun terbuka untuk menghadapi tantangan berikutnya termasuk terlibat dalam laga yang menggabungkan dua peraturan berbeda.
“Tentu saya terbuka untuk [laga] itu. Bagi saya, saya telah mencoba [berkompetisi] dalam olahraga lain secara individu. Saya telah mencoba jiu-jitsu, saya telah mencoba tinju, tetapi bagai saya MMA adalah yang terbaik dari semuanya. Itulah mengapa saya adalah seorang petarung MMA,” ungkap Angela Lee yang dinobatkan sebagai Juara Dunia MMA termuda versi Guiness World Record saat berusia 19 tahun.
“Saya benar-benar percaya laga tersebut akan berjalan menarik. Saya mendukung DJ, tetapi kedua petarung ini luar biasa hebat,” pungkasnya.