Sempat Dikeluhkan Pebalap MotoGP, Trek Sirkuit Mandalika Rampung Diaspal Ulang
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pembalap MotoGP sempat mengeluhkan kondisi aspal pada Sirkuit Mandalika yang digunakan pada tes pramusim.
Keluhan itu kemudian ditindaklunjuti.
Proses pengaspalan ulang (resurface) aspal di area maintrack Sirkuit Mandalika dengan total panjang 1,6 kilometer sebagai bentuk perbaikan, telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan resurfacing dilakukan selama 5 hari mulai tanggal 5-9 Maret 2022 lebih cepat dari yang ditargetkan yaitu pada 10 Maret 2022.
Baca juga: Daftar Rincian Harga Tiket MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika
"Seluruh proses berlangsung lancar dan kami dapat menyelesaikannya lebih awal dari waktu yang dijanjikan," kata Presiden Komisaris PT PP Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Sabtu (12/3/2022).
Andi Gani mengatakan kualitas aspal Sirkuit Mandalika merupakan yang terbaik.
Dia mengatakan, Sirkuit Mandalika telah siap digunakan untuk ajang MotoGP dalam waktu dekat.
"Kami merespons keluhan pembalap saat tes pramusim. Secara garis besar kualitas perbaikan aspal sudah sangat maksimal dan siap digunakan untuk gelaran MotoGP pada 18- 20 Maret 2022 mendatang," ujarnya.
Baca juga: 3 Ribu Tiket MotoGP Mandalika Murah Belum Laku, 476 Kamar Hotel Masih Kosong
Pengaspalan ulang dilakukan mulai dari tikungan 16,5 hingga 5,5 atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan sirkuit yang sepanjang 4,31 kilometer tersebut.
Ia menjelaskan, dalam proses pengaspalan ulang terdiri atas tiga lapisan.
Lapisan pertama, ada Wearing Course.
Lapisan tersebut terdiri dari Stone Masthic Aspalt yang merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan aspal.
Lapisan aspal ini diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan agar tetap kuat.
Pada lapisan kedua, kata Andi Gani, ada Asphalt Concrete.
Baca juga: Jelang Balapan di Mandalika, Quartararo Dihantam Gonjang-ganjing Masa Depannya Bareng Yamaha
Lapisan tersebut memiliki ketebalan dan ridigitas yang cukup untuk mengurangi tegangan akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya.
Pada lapisan ketiga, ada Base Course.
Lapisan tersebut merupakan aspal bawah yang berfungsi untuk memperkuat struktur lintasan utama.
Lapisan ini menggunakan batuan yang berasal dari Lombok Utara, Lombok Timur, serta Palu.
Tidak selesai pada tahap pengaspalan, Andi mengatakan dibutuhkan proses perawatan agar pada saat penyelenggaraan MotoGP, Sirkuit Mandalika tetap prima.
Pertama, Density Test (tes kepadatan aspal).
Pengujian secara tidak langsung dilakukan di laboratorium sementara, pengujian langsung di atas permukaan aspal.
Tes ini dilakukan untuk mendapatkan angka properties aspal yang telah terhampar.
Kedua, Grip Test. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kekesatan permukaan aspal menggunakan sandi patch dan beberapa alat lainnya.
Terakhir, pembersihan dan perbaikan minor permukaan aspal. Pembersihan ini menggunakan alat berat seperti vacuum jet track dan juga pembersihan kerikil menggunakan alat khusus jika ditemukan.
"Selain itu pula dilakukan pembasahan permukaan aspal agar aspal yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," katanya.