Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Ada yang menarik saat melintasi pos penyekatan di patung Surfing, jalan dari arah Kuta menuju ke Mandalika.
Selain petugas gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, dinas perhubungan, serta dari event organizer, terdapat pula petugas dari Badan Keamanan Desa (BKD) Kuta yang berjaga.
Ternyata, tugas dari BKD sangat penting di titik penyekatan. Hal ini disampaikan oleh Lahirudin (50) petugas BKD yang juga kepala dusun Baturiti, Lombok.
"Kami sangat bangga dilibatkan di pos penyekatan, karena mengidentifikasi masyarakat yang disekitaran Kuta. Mudah-mudahan dengan MotoGP ini perekonomian meningkat dan berjalan lancar," ujarnya, Sabtu (19/3/2022).
Seperti yang diketahui, ada 15 titik penyekatan di sekitaran Mandalika, dan hanya warga yang punya akses yang bisa memasuki area Mandalika.
Bagi yang tidak, akan diarahkan ke parkiran timur dan barat, dan dari sana akan dihantarkan menggunakan shettle bus.
Selain itu, bagi warga yang tinggal di Mandalika, tetap bisa keluar masuk.
Disinilah tugas dari BKD, mengingat tak semua petugas mengenal masyarakat yang tinggal di sekitaran Mandalika.
"Dari kepolisian dan TNI kan belum tentu mengenal warga asli sini, jadi kami yang membantu. Kami ada 30 orang yang ditempatkan di delapan titik," katanya.
Warga asli Mandalika sendiri berkisar 6.000-an.
Sementara itu, bagi sanak saudara dari luar daerah yang berkunjung, maka di pos penyekatan akan ditanyakan terlebih dulu oleh BKD.
"Dia mau kemana, tujuannya kemana, itu kami tanya. Kalau sudah jelas, tujuannya kami tahu, maka bisa lewat," ucapnya.
Adapun dilibatkan di pos penyekatan, Lahirudin menyebut ia dan teman-temannya berbagi jam kerja.
Shift pertama mulai bekerja pukul 07.00-14.00 WITA, dan pukul 14.00-18.00 WITA.