Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Tim Repsol Honda merencanakan pemulihan performanya pada race yang ditunggu-tunggu jutaan fans mereka hari ini di Grand Prix MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/3/2022).
Hari ini memang menjadi momen perjuangan keras bagi tim Repsol Honda karena pada sesi kualifikasi 1 pada Sabtu (19/3/2022) kemarin, kedua pebalapnya, yakni Marc Marquez dan Pol Espargaro tidak dapat menunjukkan performa maksimalnya.
Marc Marquez dua kali mengalami crash dan terjatuh hingga membuatnya harus mengganti motor tungganganya. Sementara, Pol Espargaro mengalami masalah pada ban belakangnya.
Sesi latihan bebas terakhir disusul kualifikasi pada Sabtu kemarin memang momen yang penuh drama bagi tim Repsol Honda.
Pagi hari hujan turun cukup deras dan membasahi trek sirkuit sepanjang 4,3 km ini.
Setelahnya terjadi hujan sporadis di beberapa area sirkuit dan membuat permukaan aspal sirkuit tetap basah.
Baca juga: Insiden MotoGP Mandalika di Tikungan 13: Motor Alex Rins Terbakar, Marc Marquez Jatuh Dua Kali
Baca juga: Begini Pernyataan Terbuka Marc Marquez Usai 2 Kali Crash di Kualifikasi MotoGP Mandalika
Hal itu membuat Pol Espargaro dan Marc Marquez tidak memiliki peluang memaksimalkan kinerja motornya yang idealnya dalam kondisi sirkuit kering.
Begitu juga saat mereka menjalani kualifikasi 1.
Saat trek mengering di FP3, Marquez beralih ke ban slick dan menunjukkan kemampuannya yang sesungguhnya, hingga juara dunia delapan kali itu sukses mencatatkan lap tercepat.
Menutup jarak lebih lebar ke 1'32.1 yang dibutuhkan untuk Q2 tidak mungkin dia lakukan dengan kondisi di trek, tetapi Marquez mampu mencatatkan waktu 1'34.067 untuk memuncaki sesi.
Q1 akan menjadi sesi yang rumit bagi Marquez karena dia terjatuh di tikungan 13 dengan hanya setengah sesi tersisa.
Hal ini membuat Marquez memasang kembali mesin keduanya dan kembali ke trek dan kemudian kembali mengalami jatuh untuk kedua kalinya. Kali ini di tikungan 12.
“Saya kurang lebih baik-baik saja setelah dua kecelakaan hari ini, ketika Anda berada di Q1 Anda harus mengambil risiko dan inilah yang bisa terjadi," ujarnya.