TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez menyudahi balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Portimao dengan menempati posisi keenam.
Balapan yang berlangsung selama 25 putaran itu harus diakhiri Marquez dengan raihan 10 poin dari Portugal.
Balapan di Sirkuit Algarve, Marquez mengaku bahwa kurang mendapatkan feel yang tepat dalam berkendara.
Sehingga untuk mengoyak podium di Jerez, Marquez harus menemukan setelan yang tepat pada RC213V miliknya.
Baca juga: Sakit Tapi Tak Berdarah, Tawa Marc Marquez Tutupi Kenyataan Pahit Honda di MotoGP 2022
Baca juga: Apes Ducati Belum Tuntas, Bagnaia Terancam Absen di MotoGP Spanyol 2022 Akhir Pekan Ini
Dilansir laman Speedweek, setelah balapan di Portimao, Marquez merasa kurang percaya diri dengan motornya.
Terlebih jika berbicara pertarungan di kejuaraan dunia, perolehan poin Marquez masih terpaut jauh dari Fabio Quartararo.
"Kami berakhir terlalu jauh di belakang pembalap top, kami tidak memiliki kecepatan yang diperlukan," kata Marquez.
"Ada juga rasa kurang percaya diri pada motornya, saya tidak memiliki feeling ideal untuk membalap di limit," ujar Marquez.
Berbicara soal balapan di Algarve, Marquez menerangkan bahwa dirinya merasa kesulitan dalam berkendara.
Imbasnya, misinya dalam bertarung untuk memperebutkan podium tak berhasil.
"Saya benar-benar kesulitan di awal balapan; hanya ketika jarak terus berjalan, itu menjadi lebih baik dan lebih baik," ujar Marquez.
"Tapi kami tidak mencapai tujuan kami," imbuhnya.
Menelisik performanya yang kurang garang di Portimao, membuat segalanya menjadi sulit.
Terlebih jika berbicara soal juara dunia, Marquez harus menemukan feel dalam berkendala dulu baru dapat berbicara banyak di kejuaraan dunia.