News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber 2022

Menangi Duel MomoGi di Piala Thomas 2022, Ginting Bongkar Strategi Permainan

Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting merayakan kemenangannya atas pebulu tangkis China, Zhao Jun Peng dalam laga perempat final Piala Thomas (Thomas Cup) 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022). Anthony Ginting berhasil mengalahkan Zhao Jun Peng melalui rubber game dengan skor 21-12, 25-27, 21-17. AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA

TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting nampaknya mulai menunjukkan ketajamannya di ajang Piala Thomas 2022.

Terbukti di dua pertandingan krusial Piala Thomas 2022 dirinya mampu menyumbang poin untuk Indonesia.

Terbaru, dia membuktikan ketajamannya ketika menghadapi wakil Jepang, Kento Momota, Jumat (13/5/2022) malam. 

Melawan Momota, Ginting sukses menangi duel seru tersebut melalui rubber game.

Baca juga: Hasil Piala Thomas 2022: Duel Seru MomoGi, Ginting Sikat Momota 3 Set, Indonesia Unggul dari Jepang

Baca juga: Hasil Semifinal Thomas Cup, Ginting Mandi Keringat Tundukkan Momota, Indonesia Ungguli Jepang 1-0

Dibalik pertandingan, pria kelahiran Cimahi itu menerangkan bahwa dirinya menggunakan strategi bermain dengan sabar.

Tak hanya itu, dia mencoba untuk selalu menekan Momota dengan strategi menyerang.

"Game pertama saya langsung nge-push dia. Saya bermain dalam strategi menyerang tapi mencoba tetap sabar menunggu celah," ujar Ginting dilansir PB Djarum.

Ginting juga mengaku bahwa di balik kesabarannya, dia juga menunggu celah yang bisa mematikan Momota.

Aksi Anthony Sinisuka Ginting ketika berlaga di ajang Korea Open 2022 di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Korea. (Website Resmi pbsi.id)

Meski dengan strategi ciamik itu, Ginting malah sempat terpancing untuk buru-buru menyelesaikan laga.

Padahal, hal itulah yang justru bisa mematikannya.

Terbukti di game kedua dirinya tak mampu memetik kemenangan karena sikapnya itu.

"Game kedua saya buru-buru ingin mematikan lawan karena pengen cepat dapat poin,"

"Tetapi posisi lapangan di game kedua saya menang angin, jadi sulit untuk mengontrol bola."

"Ragu-ragu untuk menentukan bola itu masuk atau keluar."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini