TRIBUNNEWS.COM - Fabio Quartararo sebelum memperpanjang kontrak, mengakui bahwa dirinya sempat ingin tinggalkan Yamaha.
Hal itu karena performa M1 milik Yamaha yang digunakan Fabio Quartararo kurang garang ketika di lintasan.
Lambatnya M1 itu menurut Fabio Quartararo terlihat sejak awal musim MotoGP 2022.
Baca juga: Jadwal Lengkap MotoGP 2022: Fabio Quartararo Dibayangi Rider Penghuni Top 5
Terutama saat balapan di Argentina dan Amerika, Fabio Quartararo merasa motornya sangat lambat.
Sehingga dari situ, Quartararo semakin yakin untuk meninggalkan Yamaha saat itu.
"Di GP Jerez saya sudah siap untuk meninggalkan Yamaha," ujar Quartararo dikutip dari laman Corsedimoto.
Sampai pada balapan di Argentina dan Amerika saat itu, Quartararo hanya ingin memberikan yang terbaik.
"Selama perjalanan dari Argentina ke Austin, saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya salah, bahwa saya telah memasuki spiral negatif," kata Quartararo.
"Di Austin, saya berkata pada diri sendiri, 'Ya, Anda tidak akan menang. Tapi pergilah ke sana dan berikan semuanya!' dan itu berhasil, meskipun hasilnya (ke-7)itu tidak menarik."
Yamaha Meyakinkan Fabio Quartararo
Sampai saat kembali ke Eropa, Yamaha mencoba untuk meyakinkan pembalap andalannya itu.
Saat itu, tim berlogo garpu tala memberi sebuah proyek baru untuk Fabio Quartararo.
Untungnya proyek tersebut membuat Quartararo berpikir ulang untuk menghentikan kontrak dengan Yamaha.
Pasalnya proyek tersebut menunjukkan bahwa akan ada insinyur mesin baru untuk tahun depan.