TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Banyak fakta menarik dari penyelenggaraan Kejurnas Pacuan Kuda Susi Air Cup Nusantara Derby Round-1, yang sukses diselenggarakan di Gelanggang Pacuan Kuda Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, Sabtu (30/7/2022).
Ratusan peserta yang mengikuti kegiatan pacuan kuda tingkat nasional tersebut Minggu (31/7) sudah meninggalkan Pangandaran.
Tentunya dengan berbagai kesan mendalam dari event kolaborasi mantan menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti dengan Komunitas Kuda Pacu Indonesia.
Penggagas Komunitas Kuda Pacu Indonesia, H.Ir.Mohammad Chaidir Saddak, MBA, menuturkan bahwa Susi Pujiastuti sendiri sangat berkesan dengan pelaksanaan event Nusantara Derby ini.
Saking berkesannya, Susi Pujiastuti bahkan memvideokan dan mengunggah sejumlah 'drama' yang terjadi di Kejurnas Nusantara Derby dalam akun instagramnya.
"Bu Susi tidak punya kuda pacu, tetapi beliau sudah membantu kami di Bupati Cup lalu," ujar Eddy Saddak, sapaan akrab mantan ketum PP Pordasi itu.
Eddy Saddak menginisiasi pendirian Komunitas Kuda Pacu Indonesia atau Indonesia Horse Racing Community (IHRC) bersama sejumlah mantan pengurus teras PP Pordasi lainnya, seperti Ir.H.Munawir dan Ir.Iman Hartono.
Eddy Saddak sangat berterima kasih pada Susi Pujiastuti yang telah membuat Nusantara Derby sebagai event pacuan dengan hadiah total hampir mencapai setengah miliar rupiah.
Lebih dari itu, Nusantara Derby juga diharapkan menjadi titik balik dari kebangkitan pariwisata Pangandaran.
"Bu Susi berharap Nusantara Derby bisa diselenggarakan 3-4 kali setahun," kata Eddy Saddak.
Dari penyelenggaraan Nusantara Derby Round 1 itu sendiri, kontingen Jabar menjadi pengumpul piala terbanyak. Berikutnya, Jateng, Sumbar, Sumut dan Jatim.
Nusantara Derby memang memperebutkan gelar juara nomor kelompok usia dan ketinggian dari masing-masing kuda. Akan tetapi pada setiap kejuaraan pacuan selalu diperhitungkan juga kontingen peraih piala terbanyak dan sistem poin.
Untuk itu, juara umum kontingen Jabar dengan 107,5 point. Runner-up kontingen Jateng 47 poin. Posisi ketiga kontingen Sumbar 17,5 poin. Posisi ke- 4, kontingen Sumut & Jatim, sama-sama 4 poin.
"Jabar dan Jateng memang selalu bersaing ketat," ujar Noviardi Sikumbang, pengamat pacuan kuda nasional.