Sumbang Emas Tolak Peluru, Marcelino Michael Beri Pesan Menyentuh Buat Para Penyandang Disabilitas
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Atlet para-atletik Indonesia, Marcelino Michael mengaku bangga dengan torehan medali emas yang didapatkan saat tampil pada nomor tolak peluru F12 atau low vision di Stadion Manahan, Solo, Selasa (2/8/2022).
Marcelino meraih medali emas usia mencatatkan lemparan sejauh 12,29 meter.
Raihan ini membuat ia merasa bangga lantaran medali emas ini merupakan medali emas perdana di ajang internasional.
Baca juga: Cerita Para-Sprinter Indonesia Eko Saputra Raih Emas Tanpa Pemanasan di ASEAN Para Games 2022
Baca juga: Cerita Warmia, Peraih Emas Lempar Lembing yang Ambil Klasifikasi di China dengan Biaya Sendiri
Kepada Tribunnews, pria 22 tahun tersebut menceritakan awal mula dirinya mengenal olahraga.
Dukungan dari kedua orang tua jadi kunci utama dirinya tetap percaya diri dengan kondisi keterbatasan penglihatan yang ia alami sejak lahir, bahkan hampir tak bisa melihat sama sekali.
“Dari usia 14 tahun saya sudah dikenali olahraga atletik. Sempat turun di lari tapi lari saya kurang. Dari lari saya coba pindah ke nomor lempar itu 2014 akhir. Saya rasa nomor lempar ini tepat dan nyaman buat saya,” cerita Marcelino.
“Ya waktu awal itu juga memang dapat motivasi dari orang tua, dari pelatih. Dari situ saya benar-benar fokus di olahraga ini,” sambungnya.
Buah dari kerja keras Marcelino pun lambat laun mulai terasa. Akhir 2018, tepatnya setelah Asian Para Games, Marcelino dipercaya masuk pelatnas NPC Indonesia yang berpusat di Solo.
Baca juga: VIDEO Aksi Brutal Pria Pesepakbola Hajar Wanita Wasit Hingga Terkapar, Menghantam dari Belakang
Dari pelatnas ini, kualitas Marselino dalam nomor lempar semakin terasah dengan mengikuti berbagai event.
Hingga akhirnya, pria kelahiran Jakarta itu sukses mendulang prestasi saat tampil di Peparnas Papua 2021. Marcelino mendapatkan dua medali emas dan dua medali perak.
“Saya sudah dapat medali untuk provinsi di tingkat nasional waktu Peparnas Papua itu dapat dua emas, dua perak. Medali emas di nomor tolak peluru sama lempar cakram, perak itu di lembing sama di estafet 4x1. Saya di Peparnas Papua ikut Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.
Setelah itu, Marcelino semakin bersemangat. Ia ingin membuktikan kepada semua orang bahwa kekurangan yang ia alami bukanlah batasan untuk terus berjuang.
Raihan emas perdana ASEAN Para Games 2022 ini sekaligus jadi bukti kerja kerasnya. Marcelino pun mempersembahkan untuk kedua orangtuanya yang tak henti-hentinya memberikan dukungan kepadanya.
“Ya, ini emas pertama saya di ASEAN Para Games. Saya sangat bangga mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah memberi sesuatu membanggakan buat saya, dan pastinya keluarga saya juga bangga yang selalu suport saya dalam latihan dan selalu memotivasi saya,” ujar Marcelino yang sudah mengalami keterbatasan penglihatan sejak kecil.
Dalam sesi wawancara dengan Tribunnews ini, Marcelino juga turut memberikan pesan menyentuh.
Dengan suara lantang, pria yang mempunyai postur 187cm itu mengatakan bahwa ajang ini dan apa yang ia sudah dapatkan agar bisa dijadikan pembelajaran hidup bahwa kekurangan bukanlah akhir dari segalanya.
“Ya saya mau pesan saja kepada semua orang. Jangan pernah malu dengan kekurangan yang kita alami karena di balik kekurangan kita pasti kita masih punya kelebihan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marcelino mengaku raihan medali emas ini menjadi modal yang bagus. Ia semakin bersemangat untuk bisa mendapatkan emas pada nomor selanjutnya, lempar cakram dan lembing.
Nantinya, setelah ASEAN Para Games 2022 rampung digelar, Marselino tak puas begitu saja dengan prestasi yang ia dapatkan. Marcelino akan terus bekerja keras hingga mimpi tampil di Paralimpiade – olahraga atlet disabilitas terbesar di dunia bisa menjadi kenyataan.
“Ya, mimpi saya, saya mau bisa tampil dan tembus ke Paralimpiade. Ya semoga saja saya bisa main di Paralimpiade Paris 2024,” harapnya.