Sukses Raih Timnas Raih 8 Medali, Ikatan Alumni TOKI Bidik Emas di IOI 2023
TRIBUNNEWS.COM - Tim Indonesia sukses memperoleh 3 medali perak dan 5 medali perunggu di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34 yang digelar di Yogyakarta pada 7-15 Agustus 2022.
Dengan demikian, tim Indonesia berhasil mempertahankan tradisi medali di ajang IOI selama tujuh tahun berturut-turut dari sejak tahun 2016.
Head Coach dari Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA TOKI), Felix Jingga, mengatakan bahwa pencapaian tersebut membuktikan kerja keras para alumni dan pihak lainnya dalam mempersiapkan tim Indonesia menghadapi IOI 2022.
Baca juga: Juara Olimpiade Sains Nasional Berpeluang Dapat Beasiswa Hingga 100 Persen
“Untuk ajang IOI ke-35 di Szeged, Hungaria, kami menargetkan setidaknya satu medali emas dapat diraih tim Indonesia,” ungkap Felix dalam keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).
Felix menjelaskan bahwa persiapan Tim Olimpiade Komputer Indonesia untuk bersaing di IOI telah dimulai sejak jenjang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten (OSN-K), tingkat Provinsi (OSN-P) hingga tingkat Nasional.
Para alumni dipercaya untuk merancang soal-soal yang diujikan untuk menyaring 30 siswa terbaik Indonesia. Selain itu, IA TOKI juga mendapat kepercayaan besar dalam pelaksanaan Pelatihan Nasional (Pelatnas).
“Untuk persiapan tahun depan, kami akan bersinergi lebih baik lagi dengan pelaku industri agar anak-anak yang kami latih bisa mendapatkan ilmu ekstra yang bermanfaat bagi mereka. Sehingga hal itu mendorong mereka untuk tetap memperdalam informatika. Selain itu, kami berencana menambah partner sparring dari negara-negara lainnya untuk membuat Pelatnas lebih baik lagi,” ungkap Felix.
Baca juga: Kemendikbudristek Kirim Enam Siswa ke Olimpiade Sains Junior Internasional di Dubai
Ketua IA TOKI, Reinhart Hermanus, menjelaskan bahwa kemenangan timnas Indonesia di IOI 2022 tidak terlepas dari dukungan pihak pemerintah khususnya, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), para alumni dan pembina TOKI, serta pihak swasta yang terlibat.
“IA TOKI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan Puspresnas Kemendikbudristek, tim Coaching, Scientific Committee dan para Pembina TOKI, serta GoTo yang mendukung pelaksanaan Pelatnas tahap 4. Ini merupakan sebuah kemenangan bersama, khususnya dalam mengembangkan potensi anak bangsa di bidang informatika,” tegas Reinhart.
Reinhart juga turut mengapresiasi para sponsor yang telah mendukung penyelenggaraan IOI 2022, khususnya Acer sebagai sponsor utama, dan sponsor lainnya termasuk Jane Street, Tezos, Huawei, AWS Indonesia, SIRCLO, Blibli.
GoTo Global Head of Recruiting, Pradeep Desu mengatakan “Pencapaian tim Indonesia dalam IOI 2022 adalah bukti bahwa generasi muda dan penerus kita memiliki potensi besar untuk mengembangkan talenta-talenta yang memajukan perkembangan informatika. Perjalanan GoTo sebagai organisasi yang berkembang dari tanah air adalah refleksi dari kepercayaan ini. Kami berkomitmen untuk terus mendukung para siswa dalam meraih masa depan dan menginspirasi lebih banyak orang lagi dalam berbagai bentuk bantuan.”
Di sisi lain, President Director Acer Indonesia, Herbet Ang, menegaskan bahwa Acer selalu mendukung penuh kegiatan yang berdampak besar bagi perkembangan kualitas pendidikan di dunia.
“Dengan terselenggaranya Olympiad in Informatics di Indonesia, Acer berharap kompetisi ini dapat meningkatkan mutu pendidikan yang telah berjalan dengan baik di Tanah Air sehingga dapat menghasilkan anak bangsa dengan talenta yang unggul.” tutup Herbet.
Sebagai organisasi nirlaba yang mewadahi alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia, IA TOKI berkomitmen penuh untuk membangun talenta-talenta Indonesia setiap tahunnya agar siap bersaing di kancah Internasional. Para Pembina TOKI juga turut membantu menyusun kurikulum informatika jenjang SMP dan SMA serta mempersiapkan para guru yang andal untuk mengajar bidang Informatika.
IA TOKI bersama para pembina TOKI juga menginisiasi pengembangkan dan penyebarluasan computational thinking (berpikir komputasional) di Indonesia sebagai fondasi problem solving melalui komunitas Bebras Indonesia.
Merupakan bagian dari Bebras International Committee, saat ini Bebras Indonesia diikuti sekitar 80 negara dan 3 juta siswa dalam Tantangan Bebras. Bebras Indonesia didukung oleh dosen-dosen dari lebih 85 perguruan tinggi Prodi Informatika dan Pendidikan