News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Jika Bagnaia Tak Telat Ngegas, Mustahil Quartararo Puncaki Klasemen MotoGP 2022

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Monster Energy Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo (kiri) dan pebalap Italia Tim Lenovo Ducati Francesco Bagnaia bersaing selama Grand Prix MotoGP Jerman di sirkuit balap Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal dekat Chemnitz, Jerman timur, pada 19 Juni 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo menyoroti persaingan gelar juara dunia MotoGP 2022 antara Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).

Menurut kacamata Jorge Lorenzo, keberhasilan Fabio Quartararo puncaki klasemen MotoGP 2022 tak lepas dari sikap 'baik hati' Francesco Bagnaia.

Mustahil bagi Jorge Lorenzo melihat Fabio Quartararo menduduki singgasana klasemen jika Bagnaia tak mengalami banyak kesalahan diĀ  awal-awal race MotoGP 2022.

Baca juga: Bos Ducati Kurang Suka dengan Duel Sengit Bagnaia vs Bastianini di MotoGP San Marino 2022

Pebalap Ducati Lenovo Italia Francesco Bagnaia merayakan kemenangan di podium setelah balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli di Misano Adriatico pada 4 September 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Apa yang diungkapkan oleh Lorenzo bukannya tanpa alasan. Bagnaia memang memulai musim dengan hasil buruk.

Pria yang akrab disapa Pecco tersebut finis di urutan ke-20 saat race di Qatar.

Pun dengan GP Mandalika di Indonesia, Bagnaia harus puas mengakhiri race di urutan ke-15.

Baru kemudian pada seri Argentina dan Portugal, runner-up MotoGP 2021 ini masuk ke jajaran 10 besar.

Puncaknya, Bagnaia sukses menemukan sentuhan terbaiknya saat meraih empat kemenangan beruntun di Belanda, Inggris, Austria dan Italia.

Di mata Lorenzo, empat kemenangan yang diraihh Bagnaia merupakan capaian yang sepantasnya diraih.

Jika Bagnaia tak telat panas, Lorenzo menilai sulit rasanya Quartararo bisa nangkring di puncak klasemen.

"Yamaha tidak dalam momen terbaik untuk kurun musim yang lama 9sebelum MotoGP 2021). Satu-satunya pembalap yang bisa mengembalikan hasrat Yamaha ialah Quartararo dengan gaya khasnya memaksa M1 sampai titik limit," buka Lorenzo, seperti yang dikutip dari laman Motosan.

Sebelum Fabio Quartararo menyegel gelar juara dunia musim lalu, terakhir kali Yamaha merengkuh prestasi serupa ialah musim 2015.

Saat itu gelar juara dunia kategori pembalap direngkuh Jorge Lorenzo.

"Situasai Quartararo saat ini (menduduki puncak klasemen) tak lepas dari kesalahan bagnaia yang telat panas," sambung pria yang berjuluk X-Fuera.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini