Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Viktor Axelsen sukses menjelma sebagai salah satu pebulu tangkis tunggal putra terbaik di era ini.
Perjuangan Viktor Axelsen menjadi pebulu tangkis terbaik dunia tidak datang dengan cara yang mudah.
Viktor Axelsen membulatkan tekad untuk meninggalkan pelatnas bulu tangkis Denmark untuk berlatih di Dubai.
Baca juga: Update Ranking BWF Road to Guangzhou: Fajar/Rian Tak Tersentuh, Viktor Axelsen Terancam
Pada awalnya, kepindahan Axelsen ke Dubai ditanggapi biasa-biasa saja.
Akan tetapi, keputusannya tersebut terbukti jitu mengubahnya menjadi salah satu atlet terbaik.
Kini, Viktor Axelsen mengungkapkan alasannya meninggalkan pelatnas dan membentuk padepokan Dubai.
Ia mengaku mempertimbangkan banyak hal terlebih dahulu sebelum membuat keputusan sebesar itu.
Pemain berusia 28 tahun itu turut memikirkan nasib keluarga kecilnya ketika hengkang dari Denmark ke Dubai.
Untungnya, semua berjalan lancar bagi Axelsen dan keluarga kecilnya.
Segala tujuan Axelsen untuk pindah dan mendirikan padepokan Dubai pun terwujud.
"Saya merasa dalam tempat yang tepat. Baik saat di Dubai atau di Denmark. Ini berjalan sangat baik," ungkap Axelsen dikutip dari laman Sport TV2.
"Hal yang paling penting bagi saya adalah keluarga saya baik-baik saya dan kami sangat bahagia di sini."
"Pindah ke Dubai adalah sebuah peluang dan saya mengambil risiko besar untuk melakukannya," sambungnya.
Kepindahan Axelsen ke Dubai memang tak serta-merta mengubahnya langsung menjadi pebulu tangkis terbaik.
Ada usaha keras yang ia lakukan untuk meningkatkan kemampuannya.
Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan mengundang para pebulu tangkis muda berbakat untuk ikut ke tempatnya berlatih saat ini.
Ia pun memiliki sparring yang luar biasa berkualitas.
Nama-nama seperti Kunlavut Vitidsarn, Loh Kean Yew hingga Lakshya Sen hadir dan menjadi musuh sepadan bagi Axelsen.
Baca juga: Viktor Axelsen Latih Tanding dengan The Minions, Ratchanok Intanon Ikut Lempar Candaan
Tak hanya Viggo -sapaan Axelsen- yang mendapat manfaat dari latihan bersama ini.
Seluruh pemain yang terlibat langsung bisa berbicara banyak di berbagai level kejuaraan.
"Saya melakukan ini berdasar sisi olahraga dan keluarga," ujar Axelsen.
"Ini adalah soal menciptakan ruang kerja yang sempurna."
"Dan ini berjalan sangat baik," lanjutnya.
Sebagai informasi, istilah padepokan Dubai sering dipakai badminton lovers untuk menyebut tempat latihan Axelsen yang berada di wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)