News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Starting Grid MotoGP Malaysia 2022, Marquez-Ducati Perang Sindiran, Bagnaia Kunci Gelar Juara Dunia?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat membuntuti Francesco Bagnaia dari Ducati pada sesi kualifikasi MotoGP Australia 2022 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu, 15 Oktober 2022. Starting Grid MotoGP Malaysia 2022 di baris terdepan juga akan diisi pebalap Repsol Honda, Marc Marquez yang perang sindiran denga Ducati.

Starting Grid MotoGP Malaysia 2022, Marquez -Ducati Perang Sindiran, Bagnaia Kunci Gelar Juara Dunia?

TRIBUNNEWS.COM - Starting grid MotoGP Malaysia 2022, pembalap dari tim Pramac Racing, Jorge Martin meraih pole position.

Jorge Martin yang disokong motor Ducati akan menjadi pemimpin para rivalnya setelah mendapatkan pole position di sesi kualifikasi MotoGP Malaysia 2022.

Starting Grid MotoGP Malaysia 2022 di baris terdepan juga akan diisi pebalap Repsol Honda, Marc Marquez yang perang sindiran denga Ducati.

Hal menarik lainnya, apakah Francesco Bagnaia mengunci gelar dengan memulai balapan dari posisi sembilan?

Baca juga: MotoGP Malaysia 2022, Marquez Bilang Yamaha Cuma Kencang di Latihan, Lin Jarvis Akui Motor Terlemah

Pada sesi kualifikasi di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (22/10/202), Jorge Martin sukses menjadi pembalap dengan catatan waktu tercepat.

Martin yang menunggangi motor Ducati berhasil mencatatkan waktu 1 menit 57,790 detik setelah menjalani enam kali putaran.

Tidak hanya menjadi pembalap tercepat, ternyata catatan waktu Martin pada sesi kualifikasi kali ini berhasil mengalahkan catatan waktu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di Sirkuit Sepang dua tahun lalu.

Kala itu, Quartararo dengan YZR-M1 miliknya mampu mencatatkan waktu 1 menit 58,303 detik.

Ternyata nasib baik tidak dialami oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang sedang berusaha untuk mengunci gelar Juara Dunia pada akhir pekan nanti.

Alih-alih memulai balapan dari barisan depan, Bagnaia harus memulai balapan dari barisan tengah yaitu posisi kesembilan.

Hasil tersebut diperoleh oleh Bagnaia setelah hanya mampu mencatatkan waktu terbaik 1 menit 58,862 detik.

Bagnaia terpaut 1,072 detik dari Martin yang memulai balapan dari paling depan. Untungnya Bagnaia masih memulai balapan didepan rival terdekatnya di klasemen, Quartararo.

Pasalnya Quartararo hanya mampu mencatatkan waktu 1 menit 59,215 detik yang menempatkannya di urutan ke-12 pada starting grid.

Dengan hasil ini tentunya peluang Bagnaia untuk mengunci gelar Juara Dunia MotoGP masih terbuka lebar.

Bagnaia bisa mengunci gelar Juara Dunia pada balapan esok hari, jika Bagnaia sukses membuat dirinya unggul lebih dari 25 poin di klasemen setelah balapan.

Jika Bagnaia unggul lebih dari 25 poin secara otomatis akan menjadi Juara Dunia, karena balapan hanya akan menyisakan GP Valencia saja.

Saat ini Bagnaia sudah mengoleksi 233 poin, sedangkan Quartararo baru mengoleksi 219 poin, artinya Bagnaia baru unggul 14 poin dari Quartararo.

Bagnaia sendiri mengaku cukup tenang menghadapi balapan akhir pekan nanti, dengan berkaca pada kinerjanya setelah pada paruh musim kedua.

Dimana dari tujuh balapan terakhir, Bagnaia tampil sangat impresif dengan mencatatkan enam kali podium. Bahkan tiga diantaranya Bagnaia sukses menaiki podium tertinggi.

"Saya cukup tenang, karena saya tahu potensi kami besar," ucap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Jika kami terus bekerja seperti yang telah kami lakukan sepanjang paruh kedua musim ini, kami dapat melakukan pekerjaan yang sangat bagus."

"Tanda tanya di sini di Sepang adalah cuaca karena mungkin hujan pada hari Sabtu dan Minggu.”

"Kita lihat saja, tetapi jika kami bekerja dengan baik, kami memiliki peluang besar," tutup Bagnaia.

Starting Grid MotoGP Malaysia 2022

1. Jorge Martin (Pramac Racing/Ducati)
2. Enea Bastianini (Gresini Racing/Ducati)
3. Marc Marquez (Repsol Honda/Honda)

4. Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team/Ducati)
5. Alex Rins (Suzuki Ecstar/Suzuki)
6. Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team/Ducati)

7. Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha/Yamaha)
8. Maverick Vinales (Aprilia Racing/Aprilia)
9. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo/Ducati)

10. Aleix Espargaro (Aprilia Racing/Aprilia)
11. Joan Mir (Suzuki Ecstar/Suzuki)
12. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha/Yamaha)

13. Brad Binder (Red Bull KTM/KTM)
14. Jack Miller (Ducati Lenovo/Ducati)
15. Cal Crutchlow (WithU Yamaha RNF/Yamaha)

16. Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing/Ducati)
17. Pol Espargaro (Repsol Honda/Honda)
18. Johann Zarco (Pramac Racing/Ducati)

19. Miguel Oliveira (Red Bull KTM/KTM)
20. Remy Gardner (Tech3 KTM/KTM)
21. Alex Marquez (LCR Honda/Honda)

22. Raul Fernandez (Tech3 KTM/KTM)
23. Tetsuta Nagashima (LCR Honda/Honda)
24. Darryn Binder (WithU Yamaha RNF/Yamaha)

Perang Urat Syaraf Marquez vs Ducati

Aksi dari pembalap asal Pramac Racing, Johann Zarco saat sukses menyalip Marc Marquez dan membiarkan Francesco Bagnaia mengamankan podium ketiga di MotoGP Thailand 2022. (Website motogp.com)

Perang urat saraf antara Marc Marquez versus Ducati terjadi di sela MotoGP Malaysia 2022.

Semua berawal dari FP3 sampai pada kualifikasi MotoGP Malaysia 2022, Sabtu (22/10/2022).

Marc Marquez memang kedapatan melakukan towing atau membuntuti Francesco Bagnaia sejak sesi FP3 MotoGP Malaysia 2022.

Tujuannya jelas untuk mendapatkan slipstream dari Francesco Bagnaia yang terhitung melaju paling kencang di sesi tersebut.

Namun demikian, rupa-rupanya aksi towing Marc Marquez kepada Francesco Bagnaia itu sama sekali tidak disukai bos Ducati, Davide Tardozzi.

Manajer Tim Ducati itu geram dengan aksi Marc Marquez yang secara sengaja mencari slipstream dari Bagnaia demi mendapatkan posisi yang bagus.

"Kami biasanya mengkritik orang-orang yang membalap di Moto3 (suka towing), tetapi di MotoGP pun segalanya ternyata tidak berjalan lebih baik, lihat saja apa yang dilakukan Marquez hari ini juga," kata Davide Tardozzi geram, dikutip Sportfeat dari Paddock GP.

"Seorang pembalap dengan levelnya (yang tinggi) seharusnya memberikan contoh yang baik dalam situasi ini, kami berada di puncak profesionalisme dalam olahraga ini, dan perilakunya sama sekali tidak patut dicontoh."

"Dia selalu mengikuti lawan untuk mendapatkan posisi, itu bukanlah hal yang baik," ucap Tardozzi.

Mendengar kritikan Tardozzi, Marc Marquez pun tak ambil pusing.

Juara dunia delapan kali itu mengakui bahwa memang ia terpaksa melakukan towing kepada rider Ducati karena motor Desmosedici GP saat ini memiliki kecepatan fantastis terutama di trek lurus.

Sementara, Marquez sering kehilangan banyak waktu saat melintasi trek lurus.

"Saya mengerti Ducati, tetapi saat ini mereka memiliki mesin motor yang gila dan mengikuti mereka adalah satu-satunya cara untuk tidak kehilangan waktu sampai 0,3 detik di dua sektor trek lurus (Sepang)," ungkap Marc Marquez.

"Jika saya memiliki mesin mereka, saya tidak akan menggunakan slipstream mereka, tetapi motor kami lebih lambat saat ini."

Tak mau ambil pusing disalah-salahkan, Marc Marquez pilih berbalik menyindir skuad Si Merah Borgo Panigale.

Ketika Marc Marquez sedang berada di puncak-puncaknya, ia pun merasa sudah sering jadi referensi towing para rider Ducati. Namun kala itu Marquez memilih bungkam dan tidak banyak cakap.

"Saya kan tidak melakukan apa pun yang melanggar aturan, saya tidak mengganggu siapa pun dengan menempatkan diri saya di belakang seseorang, tidak seperti apa yang dilakukan Morbidelli pagi ini, ketika dia melambat di lintasan," kata Marquez.

"Sekarang mereka (Ducati) mengeluh bahwa saya membuntuti pembalap mereka di trek, tetapi pada 2014/15/16 silam mereka melakukannya kepada saya dan saya tidak pernah mengatakan apa-apa," tegas Marquez. (Wawan Saputra/BolaSport/Nestri Y/SportFeat)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini