TRIBUNNEWS.COM - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyebut Sprint Race bukan solusi nyata untuk kembali menaikkan pamor MotoGP yang kian redup.
Menurut Massimo Rivola, Dorna selaku yang punya 'hajat' wajib menurunkan harga tiket nonton MotoGP 2023 untuk menarik atensi penonton kembali memadati sirkuit.
Pasalnya, ide Sprint Race membutuhkan banyak riset jika ingin diterapkan di ajang MotoGP.
Bagi CEO Aprilia ini, MotoGP 2023 bisa dijadikan sebagai 'kelinci percobaan' untuk penggunaan Sprint Race. Artinya, format balapan tersebut tak perlu digunakan dalam satu musim full.
Baca juga: Marc Marquez Nyicil Ayem, Label Raja Pole Position Tak Mungkin Ambyar di MotoGP 2023
Penerapan sprint race di MotoGP mulai tahun ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme penonton yang perlahan menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Harapan ini juga disuarakan oleh Massimo Rivola.
Hanya saja, pria asal Italia itu kurang sepakat jika Sprint Race digelar pada seluruh pekan balap MotoGP 2023.
Pasalnya, jumlah balapan akan berlipat ganda menjadi total 42 kali dalam 21 seri balap.
Kondisi tersebut dirasa terlalu memberatkan bagi pembalap yang berjibaku di atas lintasan.
"Mungkin, kami seharusnya memulai dengan beberapa sprint race pada tahun pertama untuk mengujinya," jelas Rivola dilansir Speedweek.
"Aku pikir dengan dua balapan per pekan balap, kami seharusnya memiliki jumlah seri yang lebih sedikit. Katakanlah hanya 18 seri," tegas CEO asal Italia.
Selain sebagai pendukung Sprint Race, Rivola secara terang-terangan menyebut dirinya ada di pihak yang ingin sesi warm-up sebelum balapan utama dihilangkan.
Sesi tersebut musim ini mengalami pemangkasan durasi dari 20 menit menjadi 10 menit.
Sementara itu, sesi warm-up untuk kelas Moto2 dan Moto3 dihilangkan.