News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Gegara Perang Teknologi, Bos KTM Sebut Kiamat MotoGP Sudah Dekat

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebalap Yamaha Prancis Fabio Quartararo (Depan) berkompetisi selama balapan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, pada 6 November 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Direktur tim KTM, Pit Beirer, tak menampik perkembangan pesat teknologi yang nempel di motor, mempengaruhi perburuan gelar juara dunia, termasuk di MotoGP 2023.

Namun menurut kacamata bos KTM ini, perkembangan teknologi justru mengakibatkan ajang balap MotoGP semakin mendekati titik nadirnya.

MotoGP 2023 menjadi awal yang baru bagi Dorna untuk memulihkan pamornya yang kian merosot. Satu di antara caranya ialah penyelenggaraan Sprint Race.

Baca juga: Bos Ducati Patok Target Tinggi untuk Bagnaia, Sapu Bersih Balapan Harus Podium MotoGP 2023 

Pit Beirer memandang tak ada yang salah dari Dorna Sports menggagas dan melaksanakan Sprint Race di MotoGP 2023.

Namun jika merujuk kepada soal pamor, pihak MotoGP sepantasnya bisa membaca apa yang menjadi penyebab animo penonton yang datang ke sirkuit untuk menyaksikan balapan terus menurun dalam beberapa edisi terakhir.

Pit Beirer kemudian menyebut peta persaingan gelar juara dunia MotoGP kian membosankan.

Menurutnya, jika dia memposisinya diri sebagai penikmat, akan lebih menarik menyaksikan race yang menyuguhkan saling salip antar pembalap ketimabang unjuk taji kemajuan teknologi.

Ini yang dalam beberapa musim terakhir terjadi. Setiap tim berlomba-lomba menemukan teknologi, termasuk aerodinamis yang menjanjikan untuk tampil cepat.

Penampakan Francesco Bagnaia (kiri) dan Enea Bastinini (kanan) ketika menaiki Desmosedici GP23, motor baru Ducati untuk mengarungi musim MotoGP 2023. Ducati Lenovo Team melakukan launching di Italia, Senin (23/1/2023) sore WIB. (Kolase @ducaticorse)

Satu di antara faktornya ialah membuat top speed sebuah kuda besi di MotoGP dapat melaju sekencang mungkin. Endingnya, pembalap bisa memimpin jalannya race tanpa ada yang mengganggu.

Minimnya duel di grid depan membuat penikmat MotoGP bosan. 

"Saya sudah mengingatkan untuk hati-hati dalam penyelenggaraan MotoGP di masa depan," terang Pit Beirer, dikutip dari laman Motosan.

"Pengembangan teknologi jelas akan menghabiskan banyak uang. Dan semua tim telah melakukan itu," tambahnya.

"Saya dan tim (KTM) bukanlah kelompok yang mendukung aerodinamis menjadi faktor mutlak bagaimana sebuah motor bisa melaju kencang," terang Beire.

Direktur KTM ini mengingatkan bahwa upaya Dorna dekat-dekat ini ialah mengembalikan era kejayaan MotoGP.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini