TRIBUNNEWS.COM - Jadwal balapan MotoGP 2023 berpeluang besar mengalami perubahan merujuk kepada seri India yang kini menuai polemik.
Sirkuit Buddh India terancam batal menjadi host balapan MotoGP 2023 yang mulai menggelar kejuaraan dunia pada akhir Maret nanti.
Kabarnya, peraturan pajak yang ketat menjadi batu sandungan bagi Marc Marquez dan pembalap MotoGP 2023 lainnya mengaspal di Negri Bollywood.
Baca juga: Fokus Ngegas di MotoGP 2023, Marc Marquez Tak Rewel untuk Segera Lepas Masa Lajang
Sirkuit Buddh menjadi satu dari dua Grand Prix anyar di ajang MotoGP. Untuk kali pertama India masuk dalam kalender balap Grand Prix roda dua ini.
Sebagaimana yang diketahui, MotoGP 2023 mengukir sejarah tersendiri. Untuk kali pertama sepanjang penyelenggaraan, MotoGP memiliki jumlah seri race sebanyak 21.
Ada dua tuan rumah anyar yang ditetapkan oleh Dorna. Perusahaan yang berbasis di Spanyol tersebut menunjuk India dan Sirkuit Sokol di Kazakhstan,
Namun jadwal MotoGP 2023 berpeluang mengalami perubahan, entah jumlahnya yang berkurang atau ada seri pengganti.
Dilansir laman Speedweek, Jumat (3/2/2023), Dorna Sports memiliki persiapan balapan di Kazakhstan dan India berjalan sesuai rencana.
Hal itu merujuk kepada sisi teknis seperti kualitas lintasan, aspal hingga homologasi dari masing-masing sirkuit masuk dalam grade A.
Hanya tinggal dua tikungan lagi di Sirkuit Buddh yang perlu dibuat lebih mulus. Pengerjaannya juga sudah sangat maju.
Sedangkan di Sirkuit Sokol, hanya perlu peningkatan infrastruktur di pit dan paddock.
Sayangnya, pengerjaan sekarang ini sulit dilakukan karena temperatur di bawah nol derajat Celcius.
Namun sedikit masalah mulai datang dari India. Masalah aturan pajak yang ketat menjadi polemik baru.
CEO Formula 1 (F1) Stefano Domenicali memutuskan untuk tidak lagi menggelar F1 di India, karena regulasi pajak yang menyulitkan.
Dorna juga menunggu konfirmasi bahwa pihak berwenang mencabut aturan pajak India yang ketat untuk MotoGP 2023.