TRIBUNNEWS.COM - Mantan manajer Suzuki, Livio Suppo, menyebut MotoGP 2023 tak akan memunculkan "the new era Fantastic Four".
Namun Livio Suppo berpandangan MotoGP 2023 menghasilan era baru yang dia labeli sebagai "Fantastic Twelve".
Hanya saja, pria yang pernah menjadi petinggi tim Repsol Honda tersebut menyebut kehadiran Marc Marquez bisa merontokkan era Fantastic Twelve yang lagi mulai terbangun.
Sebagaimana yang diketahui, Era Fantastic Four menghiasi perjalanan MotoGP dalam satu dekade terakhir.
Baca juga: Bocor Livery Motor Mooney VR46 di MotoGP 2023, Ada Warna Putih di Seragam Perang Marini
Fantastic Four mengalami perubahan 'personel', mulai dari Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.
Berubah menjadi Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Namun dalam dua musim terakhir, ajang balap MotoGP sulit untuk menemukan pembalap yang mampu tampil dominan.
Bahkan sulit mengkomparasikan nama pembalap hebat seperti Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo dan Joan Mir jika diadu konsistensinya saat Marc Marquez masih berada di era kejayaannya.
Livio Suppo menyebut ada 12 pembalap yang bisa mengisi era Fantastic Twelve nanti.
"Kami telah beralih dari ' Fantastic Four ' dengan Valentino (Rossi), Casey (Stoner), Jorge (Lorenzo) dan Dani (Pedrosa) mungkin menjadi Fantastic Twelve hari ini," buka Livio Suppo, dikutip dari laman Motosan.
Peta persaingan gelar juara dunia, khususnya MotoGP 2023 dinilai merata.
Tidak ada rider yang benar-benar menjadi unggulan mutlak.
Sebagai kasus nyata terjadi di MotoGP 2023 saat Joan Mir menyabet titel juara dunia. Rider yang saat itu membela Suzuki Ecstar mampu keluar menjadi kampiun setelah meraih 'hanya' satu kemenangan.
Dia bahkan kalah dalam jumlah kemenangan dari Franco Morbidelli (Petronas Yamaha) yang mengantongi tiga kali podium utama. Franky (Morbidelli) mengakhiri musim sebagai runner-up klasemen.
Artinya, konsistensi menjadi kunci mutlak untuk menjadi juara dunia. Bukan dominasi yang menjadi tolak ukur, melainkan sebara sering bisa finis di jajaran top three.
Namun Suppo memiliki pengecualian Fantastic Twelve ini bisa layu sebelum berkembang.
Nah sosok yang bisa menghancurkan lahirnya era baru tersebut ialah Marc Marquez.
Tentu menjadi dasar yang kuat mengapa juara dunia delapan kali ini menjadi sosok penghancur di mata Suppo.
Fakta bahwa Marquez meraih enam gelar juara dunia MotoGP mulai musim debutnya 2013 hingga 2019, cukup membuktikan bagaimana kualitas dari sang rider.
Namun syaratnya, The Baby Alien harus dalam kondisi seperti lima hingga enam tahun lalu.
Maklum, Marquez yang sekarang jauh berbeda. Kondisi cedera lengan kanan yang dikatakan tak bisa pulih 100 persen menjadi masalah utama.
Belum lagi pengembangan RC213V yang terkesan jalan di tempat jadi masalah baru juga untuk The Baby Alien.
"Tidak ada orang yang jelas lebih kuat dari yang lain, kecuali Marc (Marquez) jika dia bisa kembali seperti yang kita lihat di 2019. Dan kita masih belum tahu apakah itu mungkin atau tidak," terangnya menambahkan.
Marquez belum lama ini juga telah menolak jika dirinya masuk dalam favorit juara dunia. Dia menyadari situasinya sulit untuk ditaruh sebagai kandidat terkuat.
Namun Marquez tetaplah Marquez. Meski banyak yang melabeli jika dia bukan lagi pembalap nomor satu dunia, namun seabrek catatan fantastis yang dia ukir bukanlah kisah omong kosong belaka.
(Tribunnews.com/Giri)