TRIBUNNEWS.COM - Jeka Sargih merupakan pegulat Mixed Martial Arts (MMA) asli Indonesia yang berlaga Final Road to UFC zona Asia, Minggu (5/2/2023) kemarin.
Langkah Road to UFC Jeka Saragih terhenti setelah kalah dari pegulat asal India, Anshul Jubli dengan Technical KnockOut (TKO) pada ronde kedua.
Sebelumnya nama Jeka Saragih kerap menguasai pertandingan MMA di salah satu televisi swasta Indonesia (One Pride).
Tak hanya itu, pria kelahiran Simalungun, Sumatera Utara juga pernah bertarung di ajang Pencak Dor.
Baca juga: Kalah dari Anshul Jubli di Road to Final, Perjalanan Jeka Saragih di UFC Terhenti
Pencak Dor merupakan pertarungan gulat tradisonal yang kerap diusung oleh Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia (GASMI).
GASMI merupakan organisasi silat tradisional yang dipelopori oleh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Pencak Dor kerap menggelar pertandingan untuk para pesilat atau pegulat lokal.
Berbeda dengan MMA yang biasa disaksikan di televisi, arena tanding Pencak Dor lebih sederhana.
Para pegulat bermain di atas papan kayu dan diputari empat sudut tiang bambu.
Vidio viral yang diupload tiga tahun (2019) yang lalu menunjukan Jeka Saragih pernah beradu jotos dengan lawan di atas ring tersebut.
Jeka Saragih menghadapi Marfin pegulat lokal yang kenamaan di Pencak Dor.
Terlihat bagaimana perjuang Jeka Saragih untuk meraih mimpinya.
Pegulat berusia 28 tahun tersebut mengawali karier benar-benar dari bawah.
Melalui Pencak Dor tidak ada yang mengira dirinya bakal sampai di ajang Final Road to UFC.