"Meski kami memainkan pertandingan selama satu jam, 20 menit namun bukan itu masalahnya."
"Saya merasa baik-baik saja di akhir pertandingan," tambahnya.
Secara sederhana, fisik bukan faktor utama dalam kebringasan dari Siwei/Yaqiong.
Hanya saja karena mereka sudah memiliki pola permainan yang matang hingga taktik yang sempurna.
Hal itu yang membuat pasangan Negeri Tirai Bambu itu gacor di tiap turnamen.
Bahkan mereka juga masih bisa merubah pola permaiannya ketika dalam kondisi tertinggal.
Karena itu lah bagi pasangan Prancis mereka begitu kesulitan untuk memetik kemenangan setiap jumpa Siwei/Yaqiong.
(Tribunnews.com/Niken)