TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi elite voli Nasional Proliga 2023 putaran kedua di Yogyakarta dipastikan menyedot animo tinggi.
Terbukti sehari sebelum pertandingan Proliga 2023 Yogyakarta dimulai, tiket yang dijual online via Loket.com diketahui sudah Sold Out di semua kategori.
Merujuk kepada jadwal Proliga 2023, pertandingan yang akan tersaji di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis (16/2/2023) hingga Minggu (19/2/2023).
Baca juga: Klasemen Proliga 2023: Jakarta Lavani Allo Bank Kokoh di Puncak, SBY Beri Peringatan
Melalui media sosial resmi Jakarta Bhayangkara Presisi maupun Popsivo Polwan, tiket nonton pertandingan Proliga 2023 bisa didapatkan via online.
Adapun tiket terbagi atas dua kategori yakni tiket reguler yang dijual seharga Rp 100 ribu. Kemudian tiket VIP dijual dengan harga Rp 200 ribu.
Tiket Proliga 2023 Yogyakarta ini dijual sesuai hari pertandingan.
Namun menurut pantauan Tribunnews.com pukul 20.45 WIB melalui laman Loket.com, semua tiket pertandingan untuk empat hari di Yogyakarta sudah Sold Out. Semua kategori sudah berketerangan "Full Booked".
Ini menandakan gelaran Proliga 2023 di Kota Pelajar menarik atensi tinggi. Mengingat sebelum hari H pertandingan, tiket kompetisi voli Indonesia edisi 2023 sudah terjual habis.
Meski demikian, masih ada kesempatan untuk mendapatkan tiket Proliga 2023 Yogyakarta. Kabarnya, selain online, voli manta Tanah Air bisa menyaksikan laga dengan cara membeli tiket on the spot.
Bukannya tanpa alasan mengapa seri Yogyakarta dipastikan ramai penonton. Selain memang Yogyakarta dikenal sebagai salah satu wilayah dengan penikmat voli yang tinggi, sisa tiket final four Proliga 2023 akan ditentukan di sana.
Sejauh ini Surabaya BIN Samator dan Jakarta BNI 46 menjadi dua tim terakhir yang akan melengkapi empat tim yang akan melaju ke final four dari sektor putra.
Sebelumnya tiga tim yang sudah memastikan diri melenggang ke empat besar ialah Jakarta Bhayangkara Presisi, Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN.
Sementara kompetisi putri telah menemukan empat tim terbaik.
Mereka adalah Jakarta Pertamina Fastron, Jakarta STIN BIN, Bandung BJB Tandamata, dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.