"Jika hubungannya tetap baik, bagus, jika muncul kebencian maka saya akan menerimanya," ujar Bastianini.
Bastianini memilih fokus dengan dirinya sendiri.
Pasalnya, untuk pertama kalinya juara dunia satu kali ini berada dalam posisi yang ideal untuk memenangi gelar juara di kelas para raja.
Apa yang disampaikan Bastianini bukanlah hal yang baru di dunia MotoGP.
Bisa dilihat bagaimana Marc Marquez dan Valentino Rossi awalnya memiliki hubungan yang baik.
Keduanya pernah saling mengagumi satu sama lain. Bahkan Marquez pernah diundang ke ranch VR46 oleh Valentino Rossi tahun 2014.
Namun hubungan baik itu mendadak menjadi rivalitas, bahkan mengarah kepada permusuhan setelah insiden MotoGP 2015 di Malaysia.
Rossi mengklaim Marquez menghalanginya dan membantu Jorge Lorenzo untuk menjadi juara dunia. Drama atas insiden tersebut terus menjadi bahan perbincangan, baik antara dua pembalap tersebut, maupun pecinta ajang balap MotoGP.
Pun dengan Bastianini dan Bagnaia. Berada satu tim plus berasal dari negara yang sama tidak menjadi jaminan keduanya bisa akur, mengingat ambisi keduanya untuk menjadi yang terbaik merupakan hasil mutlak yang tak bisa ditawar.
(Tribunnews.com/Giri)